You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 04 Juni 2011

Percaya dan Taat
Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 5:1-14
“Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.” (2 Raja-raja 5:14)

Percaya dan taat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ketika seseorang hanya percaya, tanpa ada ketaatan, maka itu hanyalah percaya yang tidak sepenuhnya. Sebaliknya, ketika ia hanya taat, tanpa percaya, itu berarti sebuah ketaatan yang terpaksa. Dari bacaan firman Tuhan hari ini, kita melihat bagaimana kepercayaan dan ketaatan Naaman membawanya pada 2 hal penting yang terjadi dalam hidupnya, yakni kesembuhan secara fisik dan kesembuhan secara rohani.

Siapakah Naaman? Ia adalah seorang panglima raja Aram. Ia adalah seseorang yang sangat berjasa bagi negaranya dan sangat dikasihi oleh tuannya. Tapi ada satu ganjalan/beban yang memberatkan hidupnya, yakni penyakit kusta yang dideritanya. Sekalipun Naaman mempunyai semua kebesaran, kekayaan, keberanian, kesuksesan, namun semuanya tidak bisa melepaskannya dari penyakit kustanya. Ketika seorang pelayannya mengatakan bahwa di Israel ada seorang nabi yang bisa menyembuhkan penyakitnya, Naaman segera percaya. Apa buktinya? Pertama, ia pergi sendiri menjumpai nabi itu walaupun dalam kondisi sakit. Kedua, ia tidak pergi dengan cara menyamar sekalipun hal itu mungkin bisa memalukan, seorang yang besar dari negeri Aram pergi mencari pertolongan di Israel. Ketiga, ia pergi bukan dengan tangan hampa. Keempat, ia pergi dengan surat raja Aram kepada raja Israel.



Kepercayaan Naaman sangat bertentangan sekali dengan raja Israel, Yoram. Sekalipun Naaman belum pernah mengalami pertolongan Tuhan Israel, namun ia percaya; sedangkan raja Yoram, sekalipun sudah pernah mengalami kuasa Tuhan yang ajaib (2Raj. 3:13 dstnya), raja Yoram masih tidak percaya, hal itu tampak dalam sikapnya pada ayat 7. Naaman bukan hanya percaya, tapi juga mau taat. Ketaatan Naaman diuji ketika apa yang terjadi tidak sesuai harapannya, karena Elisa tidak menemuinya secara langsung dan cara kesembuhannya tidak seperti yang ia bayangkan (ay. 11). Namun, akhirnya Naaman taat dan hasilnya adalah, Naaman sembuh dan mengalami pertolongan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Dalam hal apakah kita tidak bisa percaya dan taat? Mengapa? Maukah kita membayar harga di dalam mempercayai dan menaati Tuhan?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar kita diberikan hati yang mau percaya dan taat kepada firman Tuhan, sekalipun kadang-kadang kita merasa itu sulit, tidak masuk akal, dan bahkan mungkin harus membuat kita berkorban.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply