You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Archive for 05/25/11

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah

Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat  yang patah?” Amsal 18:14

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang  selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan. Setiap orang, terlepas dari status sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti yang disebutkan dalam Firman Tuhan.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” 1 Kor 10:13
*courtesy of PelitaHidup.com
Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.
Dalam cerita di Alkitab kita dapat melihat sebuah kondisi yang mengisahkan seseorang yang tidak lagi bersemangat dalam hidupnya, yaitu kisah nabi Elia. Keberhasilan Elia membunuh 450 orang nabi baal seorang diri membuat Izebel marah dan bermaksud membunuhnya. Mendengar berita itu, larilah Elia untuk menyelamatkan diri, ia dalam ketakutan, putus asa dan patah semangat. Ia lari ke gunung Horeb untuk bersembunyi.

Posted in: ,
Tags: ,

Continue Reading

GAMBARU !!! Berjuang Mati-Matian Sampai Titik Darah Penghabisan

Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah : GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Muak abis, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu : motto gambattekudasai. (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama), motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi). Sampai saya rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru.
Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya… berhenti aja. Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya : “doko made mo nintai shite doryoku suru” (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan) Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter “keras” dan “mengencangkan”. Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah “mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu” (maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan ngarep gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).


Continue Reading

Perspektif 25 Mei 2011

Jangan Menghakimi, Apa Maksudnya? (1)
Bacaan hari ini: Matius 7:1-5
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.” (Matius 7:1)

Seringkali orang Kristen memakai teks Matius 7:1-5 (bagian paralel seperti 6:37, dsb.) untuk menekankan keyakinan bahwa ”kita tidak boleh saling menghakimi”. Termasuk, kita tidak boleh memberikan penilaian salah atau benar terhadap apa yang orang lain lakukan, terutama “pengajaran doktrin” yang dilakukan secara salah, karena hal itu termasuk dalam bagian “menghakimi.” Jika keyakinan ini (tidak boleh menghakimi dengan pemahaman seperti demikian) diterapkan secara konsisten, maka orang Kristen yang hidup di dalam zaman modern ini, akan menjadi sama dengan orang-orang dunia.

Perhatikan beberapa contoh ayat (tidak semua akan dibahas) Alkitab yang memang secara langsung atau tidak langsung menunjukkan bahwa orang Kristen harus memberikan “penilaian” terhadap apa yang benar atau yang salah.


Continue Reading

Renungan Harian
25 Mei 2011

Tanggal: Rabu, 25 Mei 2011
Bacaan : Mazmur 91:9-16
Nats: Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka (Mazmur 34:8)

Judul:
MALAIKAT

  Beberapa tahun silam, ketika saya dan istri membawa putra kami berobat, pencuri masuk ke rumah kami. Laptop saya dicuri. Namun, saya tidak begitu sedih bahkan saya bersyukur kepada Tuhan. Sebab hanya laptop yang dicuri, sementara putri kami yang saat itu ada di rumah bersama pengasuhnya tidak mengalami kejadian buruk apa pun. Padahal si pencuri sempat ke kamarnya, sebab terlihat sidik jari si pencuri di tirai jendela. Puji Tuhan, saat itu putri kami sedang tidak di kamar. Tak seperti biasa, ia terus bermain di lantai bawah sampai kami pulang. Kala si pencuri beroperasi, seperti ada yang "menahannya" untuk tidak ke loteng dan masuk ke kamar.


Continue Reading