You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 19 juni 2011

Stefanus yang Penuh Hikmat

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 6:8-15
“Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.” (Kisah Para Rasul 6:8)

Salah seorang jemaat yang terpilih menjadi diaken adalah Stefanus, yang penuh iman dan Roh Kudus. Kelebihan dari kualifikasi rohani ini menempatkan Stefanus sebagai orang yang menonjol di antara diaken lainnya, dan dipakai oleh Tuhan untuk melakukan berbagai mujizat dan tanda. Orang seperti itu, tentu akan menjadi berkat bagi orang-orang yang dilayani, tapi juga bisa dengan mudah memancing rasa iri hati pada diri orang-orang tertentu yang merasa reputasi dirinya terancam.



Jemaat Yahudi yang berasal dari Kirene dan Alexandria tentu merasa diri lebih pandai karena latar belakang pendidikan yang mereka dapatkan, namun perasaan mereka sangat terusik oleh apa yang dilakukan Stefanus, yang mungkin tidak sepandai mereka, tapi disertai kuasa Allah. Mereka bersoal jawab dengan Stefanus, tapi mereka tidak dapat membantahnya karena Stefanus tidak berkata-kata berdasarkan kepandaian berbicaranya saja, tetapi terlebih lagi, dia berbicara dengan penuh hikmat. Hikmat lebih tinggi dari kepandaian. Orang yang berhikmat adalah orang yang tahu apa yang harus dikatakan, pada saat yang tepat. Stefanus memiliki hikmat seperti itu.

Di dalam pelayanan gerejawi terlebih lagi dalam hal pemberitaan Injil, memang sangat dibutuhkan hikmat dan bukan hanya semangat. Pekerjaan Tuhan tidak pernah sama dengan pekerjaan dunia; pekerjaan dunia bisa dikerjakan dengan sistem, metode, atau perintah yang jelas lalu dikerjakan dengan semangat timbal balik. Tapi mengerjakan pekerjaan dalam konteks Kerajaan Allah di tengah dunia ini, apalagi tugas pemberitaan Injil, semua itu, pada dasarnya adalah suatu peperangan rohani sehingga yang dibutuhkan adakah hikmat rohani di atas segalanya. Hikmat dibutuhkan sejak perencanaan sampai tindakan; apa yang harus dilakukan dan ucapkan kepada orang tertentu, dalam situasi tertentu, termasuk ketika menghadapi tekanan dari pihak yang tidak memahami bahkan tidak suka. Gereja membutuhkan pemimpin dan jemaat yang berhikmat untuk terus melayani dunia ini.

STUDI PRIBADI: Bagaimana Stefanus bisa memiliki hikmat dan pengetahuan melebihi orang lain dalam soal jawab iman kepercayaan? Apakah itu masih dibutuhkan untuk zaman ini?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi para pemimpin gereja agar mereka tidak hanya mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu untuk hidup dalam pimpinan Tuhan dan hidup dalam kepenuhan Roh Kudus.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply