You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 21 Juni 2011

Berharganya Sebuah Didikan (2)
Bacaan hari ini: Amsal 4:1-4 (lanjutan)
“Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian.” (Amsal 4:1)

Dalam tradisi sosial-religius bangsa Israel, seorang ayah/ibu memegang peranan penting dalam mengarahkan serta mendidik anak mereka. Karena itu, baik buruknya anak-anak mereka tidak terlepas dari keseriusan mereka dalam mendidik.

Pertama, penulis Amsal tidak saja mengajarkan pentingnya sebuah “didikan,” tapi juga menyinggung masalah “pendidik” maupun “didikan yang diberikan.”

Dalam konteks keluarga di Israel, seorang ayah memainkan peranan penting, termasuk di dalamnya peran seorang ibu. Ayah/ibu sudah sepatutnya menjadi “pendidik” bagi anak-anak mereka. Merekalah yang bertanggung jawab atas pertumbuhan iman maupun moralitas anak-anak itu. Perhatikanlah apa yang dikatakan penulis Amsal, bahwa ketika ia masih belia, ayah/ibunya telah memberikan didikan dan petunjuk yang baik bagi kehidupannya (ay. 3). Ini membuktikan satu keseriusan orang tua dalam mendidik anak mereka. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi pendidik yang serius dan bertanggung jawab bagi anak-anak kita?

Kedua, istilah “didikan” yang disebutkan oleh penulis Amsal bukanlah sembarang didikan, tetapi didikan yang mendatangkan pengertian dalam kehidupan dan membawa kepada kehidupan yang benar (ay. 4). Didikan apakah itu? Dari manakah sumbernya? Jika Salomo adalah penulis Amsal ini, maka kita tahu, bahwa Daud lah yang mendidik dirinya dan bahwa firman Tuhan lah yang menjadi sumbernya; sebab Daud adalah seorang ayah yang takut akan Tuhan dan hidup menurut Taurat-Nya. Dari konteks historisnya, maka kita mengetahui, bahwa orang tua wajib mengajarkan firman Tuhan dan menjadikannya “sumber ajaran” bagi setiap didikan yang mereka berikan kepada anak-anaknya. Bagaimana dengan kita, orang tua, hari ini? Bersumber dari manakah ajaran atau didikan yang kita berikan pada anak-anak kita? Jika kita ingin melihat kehidupan yang benar dan baik dari anak-anak kita, marilah kita menjadi pendidik dan mulai mengajarkan konsep/ajaran firman Tuhan yang benar dalam hidup mereka, bukannya konsep-konsep hidup duniawi.

STUDI PRIBADI: Siapakah pendidik yang tepat dan juga berdampak bagi anak-anak kita? Bersumber dari manakah, ajaran atau didikan yang kita berikan kepada mereka?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap orang tua Kristen agar mereka dapat menjadi pendidik yang baik bagi anak-anak mereka dan menempatkan firman Allah menjadi sumber bagi didikan mereka.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply