You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 27 Juni 2011

Kasih Tidak Membedakan dan Pamrih
Bacaan hari ini: Lukas 10:25-37
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Lukas 10:27)

Dalam perumpamaan ini, Tuhan Yesus mengisahkan orang Samaria yang bersedia menolong orang Yahudi, korban perampokan dan penganiayaan. Padahal, orang Samaria dan orang Yahudi bermusuhan. Diceritakan, ketika si Samaria melihat ada orang tergeletak tidak berdaya di pinggir jalan, dia segera turun dari keledainya dan menolongnya, tanpa peduli bahwa orang yang ditolongnya itu adalah musuhnya. Dan, dia tidak merawat dengan setengah hati, tetapi dengan sepenuh hati, bahkan bersedia mengorbankan tenaga, waktu dan uangnya untuk kesembuhan orang tersebut. Orang Samaria melakukan hal itu tanpa pamrih sedikit pun. Dia tidak berharap dengan pertolongannya itu, orang Yahudi tersebut akan membalas kebaikannya, atau untuk tujuan lainnya. Dia hanya melakukan hal itu karena terdorong oleh belas kasihan terhadap sesamanya.

Banyak orang, mungkin juga kita, hanya mau menjalin relasi dengan sesama yang sama-sama kaya, sama-sama punya usaha atau bisnis, atau punya status sosial dan ekonomi yang sama, punya profesi yang sama, punya selera yang sama, punya hobi yang sama, berasal dari daerah yang sama, dsb. Atau ada juga orang yang menjalin relasi dengan sesama karena mempunyai tujuan-tujuan tertentu, yaitu untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.

Dalam perikop ini, sesungguhnya Tuhan Yesus memanggil kita untuk menjalin relasi dengan semua orang tanpa terkecuali, tanpa membedakan perbedaan warna kulit, suku, ras, bahasa, agama, bangsa, kedudukan, status ekonomi, dsb. Kita harus membangun relasi kepada semua orang dengan dasar, bahwa semua orang adalah ciptaan Allah yang sama di hadapan Allah, yang dikasihi Allah. Dan kita harus mengasihi dengan cinta kasih yang tulus dan tanpa pamrih sedikit pun. Seperti Allah Bapa di surga, yang menerbitkan matahari, baik bagi orang jahat dan orang baik, dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Mat. 5:45). Bagaimana dengan sikap hidup kita saat ini? Jadilah seperti orang Samaria yang baik hati!

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat orang Samaria menolong orang Yahudi yang menderita tersebut? Bagaimana sikapnya dalam menolong?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar mereka hidup dengan penuh kasih dan kepedulian terhadap sesama; bahkan tetap berdoa dan berbuat baik terhadap mereka yang telah menganiayanya.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply