You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 28 Juni 2011

Kerajaan Yesus yang Terbalik?
Bacaan hari ini: Markus 10:35-45
“Barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Markus 10:44)

Jika kita ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati, maka apa yang menandai kehidupan-Nya seharusnya juga menandai kehidupan dan misi kita, yaitu: “melayani dan memberi.” Kebalikan dari itu adalah, “dilayani dan menerima.”

Kita mempunyai pilihan “dilayani dan menerima,” atau “memberi dan melayani.” Coba, kepalkan salah satu tangan Anda sambil meninju dan biarkan tangan yang lain terbuka. Apakah kita cenderung hidup dengan meninju dan mengepalkan tangan kita dan berharap orang lain melayani kita? Ataukah, kita akan hidup dengan tangan terbuka, untuk memberi dan melayani?

Dalam ayat 35, dua orang murid Tuhan berkata, “Guru, kami ingin Engkau mengabulkan permintaan kami!” Sungguh permintaan yang luar biasa. Menurut pandangan mereka, menjadi pengikut Yesus bukan untuk “bagaimana saya dapat melayani Yesus”, tetapi “apa yang Yesus dapat lakukan untukku?” Di sini, akar permasalahan adalah “keegoisan.”

Ada dua faktor yang mempengaruhi sikap mereka. Pertama, mereka mempunyai ibu yang memiliki ambisi yang besar bagi anak-anaknya (Mat. 20:20). Kedua, Yakobus dan Yohanes adalah salah satu bagian lingkaran yang mengalami pengalaman kerohanian, seperti terdapat dalam Markus 9:1-13. Kita harus hati-hati terhadap pengalaman kerohanian, agar tidak membuat kita sombong. Dalam ayat 37 dicatat, “Tempatkan aku duduk di sebelah kanan dan kiri-Mu.” Namun jawab Yesus, “Engkau tidak tahu apa yang kamu minta” (ay. 38). Sebagai respon terhadap permintaan tersebut, Yesus memberikan 2 prinsip: (a). Harga Kepemimpinan. Jalan menuju kemuliaan dan menjadi terbesar harus melalui penderitaan dan kesulitan. (b). Panggilan seorang Pemimpin. Dunia melihat kebesaran seseorang dari banyaknya orang yang melayaninya. Namun Yesus justru mengatakan sebaliknya, “jadi pelayan/hamba” (ay. 44-45). Inilah prinsip Kerajaan Allah. Prinsip Kerajaan Allah adalah prinsip yg terbalik dari prinsip kerajaan dunia! Siapa ingin menjadi terbesar, hendaklah ia melayani dan menjadi hamba.

STUDI PRIBADI: Apa perbedaan antara prinsip hidup Kerajaan Allah dan kerajaan dunia? Mengapa “yang melayani” justru dianggap terbesar?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi jemaat agar selalu mempunyai prinsip kerendahan hati Yesus di dalam menjalani kehidupan dan melayani Tuhan, supaya nama Tuhan yang dipermuliakan dan bukan dirinya.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply