You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 21 October 2011

Memberi Kado Spesial Buat Tuhan (2)
Bacaan hari ini: Matius 21:23-32 (lanjutan)
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Matius 21:31b)

Jika menggunakan terjemahan Alkitab dalam bahasa yang berbeda, khususnya di dalam bahasa Inggris, kita akan menjumpai cerita ini dengan detil yang berbeda. Dalam beberapa terjemahan, diceritakan anak pertama adalah anak yang menolak untuk pergi, tetapi pada akhirnya pergi. Sedangkan anak kedua adalah anak yang berkata akan pergi, tetapi ia tidak pernah pergi. Secara umum, perbedaan ini dikarenakan sumber terjemahan yang berbeda, yang diambil oleh masing-masing versi. Tetapi, manapun versi yang digunakan, inti ceritanya tetap sama. Bahkan, fokus penekanannyapun tetap sama, bahwa Tuhan menghendaki pertobatan, seperti anak yang menolak untuk taat, tetapi akhirnya bertobat dan taat. Pertobatan inilah yang merupakan kado spesial bagi Tuhan.



Ketika membaca kisah ini, kita menempatkan diri kita sebagai pihak yang mana? Pihak imam kepala yang merasa diri benar (yang digambarkan dengan anak yang tahu harus pergi, tapi tidak taat) atau kita menempatkan diri sebagai pemungut cukai dan perempuan sundal (digambarkan sebagai anak yang tidak taat, tapi bertobat)? Sangat mungkin, kedua posisi ini pernah menjadi posisi kita.

Ada kalanya kita merasa diri kita sudah cukup baik di hadapan Tuhan. Kita merasa, tidak melakukan yang jahat, tidak mencuri, berzinah ataupun berdusta. Bahkan, kita tergolong orang yang taat beribadah, membaca Alkitab dan melayani, sehingga kita merasa bahwa kita adalah orang yang cukup benar. Di dalam posisi seperti ini, ada banyak orang yang merasa bahwa ia tidak butuh pertobatan. Apanya yang perlu bertobat, kalau semua telah dilakukan cukup baik.

Orang semacam ini memerlukan sebuah “cermin” untuk dapat melihat dirinya dengan tepat dan jelas, yaitu “cermin” firman Tuhan. Semakin seorang mempelajari dan bercermin pada firman Tuhan, maka semakin orang itu menyadari, betapa banyak hal yang masih kurang dalam dirinya. Semakin dia belajar dan semakin mengenal Tuhan, semakin dia menyadari betapa dirinya begitu rapuh dan penuh kelemahan.

STUDI PRIBADI: Coba bandingkan 1Kor. 15:9, Ef. 3:8, 1Tim. 1:15. Ketiganya adalah urutan sebagaimana Paulus semakin mengenal diri setelah semakin mengenal Tuhan.
DOAKAN BERSAMA: Berdoa supaya Tuhan memberikan kepada kita hati yang penuh pertobatan, hati yang menyadari keberdosaan diri dan memohon anugerah pengampunan dari Tuhan sehingga hidup kita boleh ada dalam kehendak-Nya. 





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply