You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 12 November 2011

Berperang
Bacaan hari ini: Efesus 6:10-20
“Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu” (Efesus 6:13)

Kekristenan adalah “sebuah peperangan rohani yang luar biasa.” Hal ini terlihat jelas, mulai dari awal kitab Perjanjian Lama; kita melihat bahwa Iblis adalah musuh Allah, dan secara aktif menentang Allah, tujuan-Nya, serta umat-Nya. Iblis menjadi musuh utama dalam kehidupan orang Kristen, yang bekerja secara diam-diam dengan mempengaruhi konsep dan hidup manusia dari belakang.

Dalam Efesus 6:10-20 ini, Rasul Paulus memaparkan dengan sangat jelas definisi dari peperangan rohani. Pada bagian ini, bukan saja dinyatakan bahwa peperangan rohani itu pasti ada, namun juga memperingatkan, jika kita tidak memanfaatkan seluruh perlengkapan senjata Allah yang telah disediakan-Nya bagi kita,
maka kita tidak akan memiliki kekuatan untuk bertahan. Ayat ini memberitahukan kita tentang perlengkapan senjata Allah yang meliputi kebenaran, keadilan, Injil damai sejahtera, iman, keselamatan, dan Firman Allah. Demikian juga, setiap perlengkapan senjata tersebut menyatakan natur serta sifat perjuangan yang kita hadapi. Perlengkapan senjata yang Allah sediakan untuk kita ini merupakan senjata terbaik untuk memukul mundur serangan Iblis.

Hal terpenting lainnya adalah, bahwa kita harus menyadari di mana posisi kita berada, atau dengan kata lain, berada di pihak manakah kita? Jika kita tetap “mati (berkeras hati) hidup dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa manusia lama” berarti kita berada dalam kendali Iblis, yang artinya, kita sedang melayani Iblis, dan berontak melawan Allah (Ef. 2:1-3). Apakah ini yang sedang kita lakukan?

Bahaya besar lainnya dalam peperangan rohani adalah musuh yang muncul dari dalam diri kita. Ketika kita berpikir bahwa kita mampu bertahan dengan kekuatan sendiri melawan si Iblis, maka inilah musuh itu sendiri. Paulus kembali memperingatkan bahaya dari self-confidence sehingga kita perlu untuk berjuang, bukan dengan bersandar pada kekuatan diri sendiri, tapi sebaliknya, senantiasa bersandar dan mengenakan kekuatan senjata yang sudah Allah sediakan.

STUDI PRIBADI: Di manakah posisi kita dalam peperangan ini, melawan Tuhan atau berperang bersama Tuhan? Sejauh manakah kita menggunakan senjata rohani melawan Iblis?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar jemaat diberikan kekuatan untuk berjuang sehingga ia dapat melakukan Firman Tuhan dalam hidupnya, dan senantiasa mengandalkan kekuatan dari Allah untuk melakukan segala sesuatu.

Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply