You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Kebangkitan Kristus dan
Kehidupan Orang Percaya


Kematian dan kebangkitan Kristus—merupakan topik teologis yang penting bagi iman Kristen. Boleh dikata, kepercayaan Kristen tidak akan berarti apapun, jika Kristus “sungguh-sungguh” tidak mati atau bangkit dari kematian. “Kristus yang mati dan bangkit” merupakan sentral dari pengharapan hidup orang Kristen; dan itulah inti Injil yang diberitakan oleh para rasul dan orang-orang Kristen perdana. Mari kita merenungkan pemikiran Paulus yang ditulis dalam 1 Korintus 15, tentang signifikansi kematian dan kebangkitan Kristus, serta implikasinya bagi kehidupan orang percaya.


      Pertama, Kristus mati karena dosa-dosa kita (1Kor. 15:3). Dalam penjelasannya, Paulus mengatakan, bahwa kematian Kristus merupakan sebuah penggenapan dari nubuat Kitab Suci tentang “Hamba yang menderita” (Yes. 53:5-12), di mana penderitaan dan kematian Kristus merupakan sebuah substitusi (pengganti); kita seharusnya binasa, tetapi karena kasih karunia Allah, maka Kristus datang untuk mati bagi kita, supaya kita yang percaya pada-Nya, beroleh hidup yang kekal. Alasan Allah melakukan hal ini, adalah: (1) Ia mengasihi manusia (Yoh. 3:16), dan (2) manusia tidak akan pernah dapat mencapai keselamatan melalui dirinya sendiri; sebab manusia telah hidup dalam kutuk dosa (Rm. 6:23). Namun, melalui Kristus (Rm. 5:8-10) yang mati menggantikan kita (Mrk. 10:45), kita diselamatkan oleh kasih karunia-Nya. Inilah Injil, kabar baik bagi orang-orang berdosa yang percaya kepada-Nya (1Kor. 15:2).

      Kedua, kebangkitan Kristus memberikan jaminan kemenangan orang percaya atas maut dan kepastian hidup kekal (1Kor. 15:57). Konsekuensi kematian Kristus adalah kita bebas dari kuasa dosa. Namun, ini tidak akan pernah menjadi berita yang menggembirakan, jika Kristus tidak bangkit dari kematian; sebab kematian tanpa kebangkitan adalah hal yang sia-sia (1Kor. 15:16-17). Faktanya, Kristus bangkit! (1Kor. 15:3-11). Kebangkitan Kristus memberi harapan baru bagi orang percaya, bahwa apa yang Kristus ajarkan dan janjikan adalah benar! Kematian dan kebangkitan-Nya mengubah status kita, dari musuh Allah, menjadi anak-anak-Nya; dari orang yang binasa, menjadi orang yang hidup dalam kasih karunia.

      Karena itu, marilah kita dengan giat mengerjakan pekerjaan mulia, selama kita hidup dalam dunia ini; seperti yang Paulus katakan: “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku” (1Kor. 15:10). Selamat Paskah!





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Posted in: ,
Tags: ,

Leave a Reply