You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Archive for 04/25/11

Jalan-jalan Mandiri Atau Ikut Tur?

Oleh Trinity

Entah karena budaya guyub yang sangat kental atau terbiasa “manja”, kita ingin dilayani dalam segala sesuatu sehingga tingkat kemandirian orang Indonesia dalam hal jalan-jalan kurang membanggakan. Turis Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, sangat khas: datang naik bus-bus besar, pakai baju seragam, didampingi pemimpin rombongan dan foto bersama dengan spanduk besar di depan objek wisata.

Jalan-jalan bersama rombongan tur memang begitu. Saat melihat objek wisata pasti berbondong-bondong ke sana-sini, dan berebut foto-foto. Memang kita dapat melihat lebih banyak, tapi masing-masing dengan waktu yang sedikit.

Sementara jalan-jalan sendiri tanpa ikut tur pun membutuhkan persiapan yang lebih ribet yang tidak bisa dilakukan semua orang. Padahal ada tempat-tempat tertentu yang lebih efisien dikunjungi secara kelompok dibanding sendiri. Bisa jadi karena izin masuknya tidak mudah didapat atau biayanya jadi mahal jika datang secara perorangan.

Sebelum Anda menentukan apakah akan ikut tur atau pergi sendiri, simaklah beberapa bahan pertimbangan di bawah ini:


Continue Reading

Surga Para Pengejar Matahari

Oleh Olenka Priyadarsani

Anda yang pernah berlibur ke Pulau Phuket, Thailand, mungkin pernah mengunjungi tempat ini. Promthep Cape atau Tanjung Promthep terletak di ujung selatan pulau dan terkenal sebagai tempat yang sempurna untuk menyaksikan matahari tenggelam.

Ketika saya mengunjunginya pada siang hari, tempat ini terlihat biasa. Hanya seperti bukit berbatu, mirip seperti gardu-gardu pandang yang ada di daerah wisata di Indonesia, hanya lebih besar. Kios-kios berjualan minuman dan souvenir kas Thailand berjajar di sepanjang area parkir. Beberapa restoran menjadi tempat berteduh favorit bagi para wisatawan yang tidak ingin tersengat matahari.

Pemandangan ke arah laut biru, dengan bukit-bukit berwarna hijau di kejauhan, terlihat indah walau tidak berbeda dengan pemandangan di Phuket secara umum. Semua orang menanti momen matahari tenggelam.

Wisatawan makin banyak berdatangan seiring dengan  bergulirnya matahari ke ufuk barat. Masing-masing orang berebut posisi, mencari tempat yang paling sempurna menyaksikan matahari tenggelam. Hari itu langit biru cerah.


Continue Reading

Perspektif 25 April 2011

Hidup Berpusat pada Allah
Bacaan hari ini: Lukas 12:13-34
“Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.” (Lukas 12:31)

Apa jadinya jika kita hidup berpusatkan pada diri sendiri, dan tidak berpusat pada Allah? Pertama, ketika hati kita terpusat pada diri kita sendiri, maka kita tidak memberikan tempat bagi Tuhan (ay. 21). Dalam perumpamaan tentang “orang kaya yang bodoh,” kita perlu garis-bawahi, bahwa perumpamaan ini tidak menghakimi orang karena kekayaannya, karena mungkin kekayaannya diperoleh dengan cara yang jujur. Tapi, yang disoroti adalah bahwa ketika petani ini melihat hasil panennya yang berlimpah-limpah, dia tidak melihat tangan Tuhan sama sekali. Yang dia lihat hanyalah hasil usahanya sendiri. Dia lupa bahwa semua itu tidak terlepas dari tangan Allah yang memberkati.


Continue Reading

Renungan Harian
25 April 2011

Tanggal: Senin, 25 April 2011
Bacaan : Lukas 24:13-32
Nats: Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka
      tidak dapat mengenal Dia (Lukas 24:16)

Judul:

PENGHALANG MATA IMAN

  Tuhan Yesus sudah bangkit. Namun, sikap para murid beragam; ada yang percaya, ada yang ragu-ragu, ada juga yang masih bingung dan tidak percaya. Lalu di jalan yang menuju ke Emaus itu, Tuhan Yesus menampakkan diri lagi. Kali ini kepada dua orang murid, yang rupanya tidak termasuk ke dalam dua belas murid yang pertama. Anehnya, kedua murid itu tidak mengenali Dia. Padahal sudah sekian lama mereka bersama-Nya. Dikatakan, "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka" (ayat 16).


Continue Reading