You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 16 April 2011


Peran Suami Dalam Keluarga
Bacaan hari ini: Efesus 5:22-33
“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” (Efesus 5:25)

Suami adalah Kepala Isteri, sama seperti Kristus ialah Kepala Jemaat. Kita perhatikan istilah Kepala. Apakah artinya ini? Pertama, sebagai Pembela dan Pelindung keluarga; seperti Kristus, adalah Pembela dan Pelindung kita. Indah sekali membaca Kitab Suci, “Aku adalah Allah yang Immanuel, selalu beserta dengan kamu.” Mengapa Allah menyertai kita? Untuk memberikan perlindungan dan menjadi pembela, di manapun kita berada. Peranan ini harus dipegang oleh setiap laki-laki yang berani menjadi suami. Jika demikian, suami susah dong jadi “Immanuel?” Suami kan tidak mahahadir? Maksudnya, bukanlah menjadi seperti Allah, tetapi seorang suami bisa mengkondisikan dirinya untuk memberi perlindungan, misalnya cepat dan tanggap merespons keluhan istri.



Kedua, sebagai Pengarah Rohani dalam keluarga. Ketika sosok ayah berperan menjadi MODEL/PANUTAN, barulah anak mendapatkan ARTI sebuah ibadah yang dilakukan. Dengan demikian, dalam hati anak akan muncul kesadaran dan alasan yang benar, mengapa ia harus beribadah pada Tuhan? Misalnya, anak melihat papanya menghormati Tuhan, hidup sesuai dengan perkataannya, bahkan hidup dalam kemurahan Tuhan, dan segala yang dilakukannya adalah untuk memuliakan Tuhan; maka, teladan hidup papanya menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya yang sedang bertumbuh dewasa, sehingga mereka pun hidup dalam keteladanan dan takut akan Tuhan.

Ketiga, mengasihi isterinya. Seperti apa wujudnya? Suami tidak hanya memberikan kebutuhan jasmani, seperti menyediakan: uang, rumah, baju, mobil dan berbagai perhiasan; bukan hanya kecukupan materi, tapi sebuah perasaan di mana sang isteri merasa diutamakan, dibanding apapun dalam hidup suaminya, seperti hobi, pekerjaan, pelayanan atau teman, bahkan juga ibunya sendiri. Sebagai kepala, suami harus bisa menyatakan sikap kasihnya yang tulus dan besar kepada isteri, karena dia adalah “tubuhnya” sendiri. Jika ini dilakukan, maka hubungan suami-isteri akan harmonis; dan peran suami sebagai kepala isteri akan dapat terlaksana dengan baik.

STUDI PRIBADI: Sebutkan peran suami dalam rumah tangga dan pentingnya keteladanan seorang papa! Apa dampak negatif, jika papa tidak menjadi teladan bagi anak-anaknya?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi para ayah agar dapat melaksanakan tanggung jawab dan tugasnya sebagai kepala keluarga sesuai kehendak Tuhan, sehingga dapat membawa keluarganya menjadi keluarga yang takut akan Tuhan.
 





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply