Bacaan hari ini: Lukas 19:1-10
“Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin...” (Lukas 19:8a)
Dalam masyarakat Yahudi, ada 3 kelompok manusia yang dianggap sampah masyarakat: (1) Pembunuh; (2) Pezinah; dan (3) Pemungut cukai. Dari ke-3 kelompok ini, kelompok yang paling dibenci adalah pemungut cukai. Mengapa pemungut cukai? Bangsa Romawi memungut bermacam-macam pajak dari bangsa Yahudi; penagihannya diserahkan kepada orang Yahudi sendiri. Pemerintah Romawi hanya menentukan patokan dasar yang harus disetorkan kepada pemerintah; selanjutnya para pemungut boleh memungut lebih dari patokan pemerintah. Tidak heran jika para pemungut cukai dapat sesuka hati memeras bangsanya, sehingga mereka menjadi kaya. Zakheus adalah kepala pemungut cukai, maka tidak heran jika ia juga sangat kaya.
Walau Zakheus sangat kaya, ia tidak bahagia. Mengapa? Karena ia dibenci bangsanya, tidak diterima lingkungannya. William James berkata, “Hasrat yang terpendam dalam sanubari manusia adalah hasrat untuk dicintai, dihargai dan diterima sesamanya.” Namun Allah tidak membiarkan Zakheus hidup dalam keadaan tertekan. Waktu penyelamatan Tuhan untuk Zakheus, sudah tiba. Ketika Yesus melewati tempat itu, Zakheus sangat tergerak untuk melihat Yesus, dan ia segera naik ke atas pohon. Benar kata pepatah, “Orang tinggi akalnya satu, orang pendek akalnya dua.”
Ketika berada di atas pohon, Yesus memandang ke atas, dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Tuhan Yesus dengan sukacita. Pertemuan dan perbincangan dengan Yesus telah mengubah arah hidup Zakheus secara total. Dahulu, orientasi hidupnya adalah uang, sekarang tidak lagi. Ia berkata, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Mengapa Zakheus rela menyerahkan apa yang menjadi miliknya? Karena telah bertemu dengan Tuhan yang mampu mengisi kekosongan hatinya. Zakheus telah mendapatkan sesuatu yang lebih berarti dari uang. Bagaimana dengan kita hari ini?
STUDI PRIBADI: Mengapa Zakheus ingin melihat Yesus? Mengapa Yesus tidak membenci Zakheus? Bagaimana pendapat Anda tentang sikap Yesus ini?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi mereka yang hidup di luar Tuhan, agar Tuhan juga memberikan kemurahan-Nya kepada mereka melalui pemberitaan Injil yang disampaikan hamba-hamba-Nya.
“Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin...” (Lukas 19:8a)
Dalam masyarakat Yahudi, ada 3 kelompok manusia yang dianggap sampah masyarakat: (1) Pembunuh; (2) Pezinah; dan (3) Pemungut cukai. Dari ke-3 kelompok ini, kelompok yang paling dibenci adalah pemungut cukai. Mengapa pemungut cukai? Bangsa Romawi memungut bermacam-macam pajak dari bangsa Yahudi; penagihannya diserahkan kepada orang Yahudi sendiri. Pemerintah Romawi hanya menentukan patokan dasar yang harus disetorkan kepada pemerintah; selanjutnya para pemungut boleh memungut lebih dari patokan pemerintah. Tidak heran jika para pemungut cukai dapat sesuka hati memeras bangsanya, sehingga mereka menjadi kaya. Zakheus adalah kepala pemungut cukai, maka tidak heran jika ia juga sangat kaya.
Walau Zakheus sangat kaya, ia tidak bahagia. Mengapa? Karena ia dibenci bangsanya, tidak diterima lingkungannya. William James berkata, “Hasrat yang terpendam dalam sanubari manusia adalah hasrat untuk dicintai, dihargai dan diterima sesamanya.” Namun Allah tidak membiarkan Zakheus hidup dalam keadaan tertekan. Waktu penyelamatan Tuhan untuk Zakheus, sudah tiba. Ketika Yesus melewati tempat itu, Zakheus sangat tergerak untuk melihat Yesus, dan ia segera naik ke atas pohon. Benar kata pepatah, “Orang tinggi akalnya satu, orang pendek akalnya dua.”
Ketika berada di atas pohon, Yesus memandang ke atas, dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Tuhan Yesus dengan sukacita. Pertemuan dan perbincangan dengan Yesus telah mengubah arah hidup Zakheus secara total. Dahulu, orientasi hidupnya adalah uang, sekarang tidak lagi. Ia berkata, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Mengapa Zakheus rela menyerahkan apa yang menjadi miliknya? Karena telah bertemu dengan Tuhan yang mampu mengisi kekosongan hatinya. Zakheus telah mendapatkan sesuatu yang lebih berarti dari uang. Bagaimana dengan kita hari ini?
STUDI PRIBADI: Mengapa Zakheus ingin melihat Yesus? Mengapa Yesus tidak membenci Zakheus? Bagaimana pendapat Anda tentang sikap Yesus ini?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi mereka yang hidup di luar Tuhan, agar Tuhan juga memberikan kemurahan-Nya kepada mereka melalui pemberitaan Injil yang disampaikan hamba-hamba-Nya.
