You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 28 April 2011

Orang Benar
Bacaan hari ini: Amsal 29:2
“Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.” (Amsal 29:2)

Ayat ini memakai pola perbandingan antara orang benar dan orang fasik, antara bertambah dan memerintah, antara bersukacita dan berkeluh kesah. Apa maksud penulis menyatakan perbandingan ini? Maksud penulis menyatakan perbandingan ini adalah:

Pertama, menyatakan perilaku hidup umat manusia di hadapan Allah, karena itu penulis menggunakan kata “orang benar”, bukan “orang baik.” “Orang benar” sering dinyatakan dalam Alkitab sebagai orang yang takut akan Allah, bertanggung jawab, taat, setia, penuh kasih, berhikmat, serta memiliki hidup yang diperkenan Allah.

Berbeda dengan “orang baik” karena “orang baik” belum tentu orang benar di hadapan Allah; karena “orang baik” memakai standar/ukuran manusia yang berlaku secara umum. Orang baik banyak, tapi “orang benar” sedikit jumlahnya. Bahkan, banyak orang yang bukan Kristen mampu berlaku lebih baik daripada orang yang menyebut dirinya Kristen. Pernyataan “orang benar” hanya ditujukan kepada orang yang memiliki relasi dan hubungan yang benar, dengan Allah yang benar, serta orang yang telah dibenarkan Allah, yang hidup di dalam kebenaran. Dengan demikian, bila orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat. Hal ini berbeda dengan orang fasik. Orang fasik adalah orang yang tidak takut Tuhan, mereka kejam, tidak berhikmat dan hidup dalam kecemaran (dosa).

Kedua, menyatakan jumlah atau ukuran. Jika jumlah “orang benar” ini bertambah, maka bersukacitalah rakyat; tapi, jika orang fasik memerintah, berkeluh kesahlah rakyat. Kata “bertambah” ini menyatakan “lebih dari satu orang”, tapi kata “memerintah” di sini menyatakan pada satu orang yang memerintah dalam satu negara/bangsa (pemimpin negara/raja). Jika orang fasik memerintah, maka rakyat berkeluh kesah karena tertekan, tertindas dan diperlakukan tidak adil, serta ikut terjerat dalam dosa orang fasik. Ayat ini ingin menyatakan betapa pentingnya keberadaan “orang benar” dalam suatu negara dan dalam masyarakat; sebab kehidupan orang benar dapat menjadi terang dan berkat bagi banyak orang. Apakah kita sudah menjadi orang benar?

STUDI PRIBADI: Apa ukuran bahwa seseorang itu adalah orang benar? Mengapa menjadi orang baik saja tidak cukup dan mengapa kita perlu melakukan kebenaran?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi bangsa dan negara kita; kiranya Tuhan menambahkan orang-orang benar yang memerintah, terutama anak-anak Tuhan, yang takut akan Tuhan dan mau memperhatikan kesejahteraan rakyat. 





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply