You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 03 Mei 2011

Tuhan Adalah Pemimpin yang Agung
Bacaan hari ini: Yosua 5:13-15
“Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya.” (Yosua 5:13)

Setiap manusia akan merasakan kekuatiran ketika menghadapi masa depan yang tidak pasti. Memang, manusia bukanlah ciptaan yang mahatahu, sehingga baginya, masa depan merupakan suatu kondisi waktu yang terbuka dan misterius. Itulah sebabnya, dengan kemampuan analisis yang Tuhan berikan, manusia mencoba memahami siklus alam, sebab-akibat, dan menarik kesimpulan dari padanya untuk memprediksi kondisi kehidupannya di masa depan. Itulah sebanya muncul horoskop, ilmu ramal, dan sebagainya. Bagaimana dengan kita?

Adakalanya kita juga kuatir tentang masa depan hidup kita, apalagi jika kekuatiran itu berhubungan dengan kemajuan usaha maupun keberhasilan anak-anak kita. Sebagai manusia yang terbatas, kita tidak bisa mengingkari kekuatiran kita. Namun, dari bacaan hari ini kita dapat menemukan bahwa Tuhan, Pencipta kita, tidak pernah membiarkan umat-Nya berjalan sendiri, tanpa tuntunan-Nya.

Ketika bangsa Israel hendak maju berperang melawan penduduk Yerikho, Yosua terlebih dahulu melayangkan pandangannya terhadap kota tersebut. Ketika ia meneliti kota Yerikho dari tempat yang jauh, dilihatnyalah seorang laki-laki berdiri di dekatnya, dengan pedang terhunus. Spontan, keberadaan laki-laki itu mengejutkan Yosua, dan ia bertanya, “Kawankah engkau atau lawan?” (ay. 13). Jawab laki-laki tersebut, “Akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang” (ay. 14). Kehadirannya tentu meneguhkan penyertaan Tuhan bagi umat-Nya, yang akan menyerahkan Yerikho kepadanya (Yos. 6:2). Dari kisah ini kita dapat mengetahui bahwa Tuhan adalah Penuntun yang Agung. Ia tidak akan membiarkan umat-Nya yang taat dan berseru kepada-Nya, berjalan sendiri menghadapi musuh-musuhnya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita senantiasa kuatir akan tuntunan Tuhan dalam hidup? Janganlah kuatir akan tuntunan Tuhan, tetapi kuatirlah jika kita tidak dapat mentaati kehendak-Nya, sebab ketidaktaatan kitalah, yang seringkali membuat kita tidak dapat mengerti tuntunan-Nya.

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat kita seringkali menjadi kuatir? Apa yang Tuhan ingin-kan dari kita ketika kekuatiran melanda perasaan kita?
DOAKAN BERSAMA: Mari kita berdoa bagi jemaat yang mulai kuatir akan hidupnya supaya Tuhan memberikan kepada mereka kekuatan dan ketaatan dalam hidup, sehingga mereka dapat melihat pertolongan dan tuntunan Tuhan. 
 





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply