You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 16 Mei 2011

Peran Istri Dalam Keluarga
Bacaan hari ini: Kejadian 2:18
“TUHAN Allah berfirman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18)

Panggilan isteri adalah sebagai penolong. Apa maksudnya? Apakah sang penolong lebih lemah atau sebaliknya? Penolong seyogyanya lebih kuat, supaya bisa menolong yang ditolong. Penolong bukan berarti isteri lebih lemah dan lebih inferior dari suami. Justru, orang yang mampu menolong berarti “lebih kuat dan tangguh.” Nyata bahwa panggilan ini adalah panggilan yang sangat mulia, amat menantang, dan menuntut tanggung jawab penuh. Beberapa peranan isteri yang indah adalah:

(1) Isteri berperan sebagai home-maker (“Home Sweet Home”). Dia cinta tugas rutin dan sederhana dalam keluarga; hasilnya, rumah menjadi nyaman senantiasa. Jika isteri mengerjakan hal ini dengan setia, ia akan melihat satu investasi yang sangat menguntungkan. Anak-anaknya akan menyebutnya “berbahagia,” pula suaminya memuji dia (Ams. 31:28-29).

(2) Berdoa bagi suami. Isteri yang takut akan Tuhan, dipuji-puji! (Ams. 31:30). Isteri dapat berperan sebagai Penolong jika ia menjaga intimasi dengan Tuhan Yesus, setiap hari. Dalam segala perjuangan yang dilakukan oleh sang suami, isteri mendoakan keberhasilan suami; ia juga mendoakan kesuksesan dan masa depan anak-anaknya.

(3) Mengasihi dan menghormati suami. Seorang isteri harus tunduk kepada suami. Ketika suami mengambil keputusan, isteri harus memberi support. Bila suami melakukan kesalahan, ia tetaplah hormat dan penuh kasih. Karena itu, hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Sang isteri berbuat baik pada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya (Ams. 31:11-12).

(4) Merawat diri agar dapat tetap menarik. Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya (Ams. 31:22).

(5) Berkata-kata dengan hikmat. Pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya (Ams. 31:26). Sang isteri mengajar dengan sabar; sebaiknya isteri jangan suka ngomel atau berkata-katakan perkara yang tidak perlu, apalagi untuk menyakiti anggota keluarga. Kiranya isteri memakai perkataannya untuk membangun dan menciptakan kenyamanan keluarga.

STUDI PRIBADI: Bagaimana gambaran seorang Isteri yang ditulis dalam Amsal 31:10-31? Apakah gambaran tersebut banyak dijumpai pada masa kini?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah kepada Tuhan dan memohonlah kekuatan dari-Nya, agar sebagai seorang Isteri, ia dapat menjadi penolong suami serta mengelola keluarga, sehingga terciptalah “home sweet home.”





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply