Bacaan hari ini: Roma 7:18-20
“Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.” (Roma 7:20)
Ada anggapan yang seringkali diyakini, bahwa setelah seseorang percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam hidupnya, ia harus terus-menerus hidup dalam kesucian dan kekudusan bersama dengan Tuhan. Dengan kata lain, ia tidak dapat jatuh lagi ke dalam dosa. Dan, jika ia berbuat dosa, maka ia pasti kehilangan keselamatannya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar! Idealnya memang demikian. Jika seseorang sudah percaya dan menerima Kristus, maka sudah seharusnya ia hidup dalam kekudusan, setiap waktu.
Persoalannya, bahwa kita hidup di dalam dunia yang penuh dengan cobaan dan tantangan yang membuat kita tergelincir jatuh ke dalam dosa. Jadi, ketika kita hidup dalam iman kita kepada Kristus, kita diperhadapkan dengan peperangan rohani yang berkelanjutan, yakni dengan dunia dan kedagingan kita, sampai akhir hidup kita.
Rasul Paulus menjelaskan dalam Rm. 7:18-20 bahwa, “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.” Rasul Paulus memahami dengan benar tentang pergumulan dosa yang terjadi di dalam dirinya, yakni antara memikirkan dan dorongan melakukan kehendak yang baik, dengan melakukan yang tidak baik (tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan baik). Daya tarik dosa yang begitu kuat, kadangkala membuat ia tergelincir untuk melakukan yang tidak baik. Kris Lundgaard, menuliskan dalam bukunya “The Enemy Within,” bahwa dosa di dalam diri manusia bagaikan sebuah hukum yang berusaha menarik kehendak manusia untuk dapat mengikuti kepentingannya.
Oleh karena itu, menyadari bahwa orang Kristen tidak kebal dengan dosa, seharusnya membuat orang Kristen senantiasa berhati-hati dan mau mewaspadai segala tipu muslihat Iblis yang dapat membuatnya jatuh ke dalam perbuatan dosa.
STUDI PRIBADI: Mengapa orang yang sudah lahir baru tidak imun terhadap tipu daya dosa? Apa yang harus dilakukan orang Kristen menghadapi tipu daya dosa?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap hamba Tuhan dan majelis gereja agar mereka dapat menang melawan tipu daya dosa dan tidak terjebak pada perbuatan dosa, yang pada akhirnya, mempermalukan diri mereka di hadapan Allah.
“Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.” (Roma 7:20)
Ada anggapan yang seringkali diyakini, bahwa setelah seseorang percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam hidupnya, ia harus terus-menerus hidup dalam kesucian dan kekudusan bersama dengan Tuhan. Dengan kata lain, ia tidak dapat jatuh lagi ke dalam dosa. Dan, jika ia berbuat dosa, maka ia pasti kehilangan keselamatannya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar! Idealnya memang demikian. Jika seseorang sudah percaya dan menerima Kristus, maka sudah seharusnya ia hidup dalam kekudusan, setiap waktu.
Persoalannya, bahwa kita hidup di dalam dunia yang penuh dengan cobaan dan tantangan yang membuat kita tergelincir jatuh ke dalam dosa. Jadi, ketika kita hidup dalam iman kita kepada Kristus, kita diperhadapkan dengan peperangan rohani yang berkelanjutan, yakni dengan dunia dan kedagingan kita, sampai akhir hidup kita.
Rasul Paulus menjelaskan dalam Rm. 7:18-20 bahwa, “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.” Rasul Paulus memahami dengan benar tentang pergumulan dosa yang terjadi di dalam dirinya, yakni antara memikirkan dan dorongan melakukan kehendak yang baik, dengan melakukan yang tidak baik (tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan baik). Daya tarik dosa yang begitu kuat, kadangkala membuat ia tergelincir untuk melakukan yang tidak baik. Kris Lundgaard, menuliskan dalam bukunya “The Enemy Within,” bahwa dosa di dalam diri manusia bagaikan sebuah hukum yang berusaha menarik kehendak manusia untuk dapat mengikuti kepentingannya.
Oleh karena itu, menyadari bahwa orang Kristen tidak kebal dengan dosa, seharusnya membuat orang Kristen senantiasa berhati-hati dan mau mewaspadai segala tipu muslihat Iblis yang dapat membuatnya jatuh ke dalam perbuatan dosa.
STUDI PRIBADI: Mengapa orang yang sudah lahir baru tidak imun terhadap tipu daya dosa? Apa yang harus dilakukan orang Kristen menghadapi tipu daya dosa?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap hamba Tuhan dan majelis gereja agar mereka dapat menang melawan tipu daya dosa dan tidak terjebak pada perbuatan dosa, yang pada akhirnya, mempermalukan diri mereka di hadapan Allah.
