You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 22 Mei 2011

Apa yang Kupunya, Kuberikan pada-Mu
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 3:1-10
“Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kisah Para Rasul 3:6)

Bagi orang Yahudi, Bait Allah memiliki makna teologis, yakni sebagai penyertaan dan kehadiran Allah di tengah-tengah mereka. Karena itu, dengan semangat keagamaan yang tinggi, mereka datang setiap hari ke Bait Allah, khususnya pada jam-jam sembahyang tertentu, untuk berdoa dan beribadah kepada Allah, El-Shaddai yang sudah menyatakan kuasa-Nya dalam sepanjang sejarah kehidupan mereka. Sementara itu, di luar Bait Allah, ada seorang yang lumpuh sejak lahir, ia digotong oleh orang lain untuk berbaring di sana dan menantikan kedatangan orang-orang yang beribadah, untuk meminta sedekah dari mereka. Ironis sekali!

Orang-orang dengan semangat datang ke Bait Allah untuk berjumpa dan menyembah Allah yang Maha-kuasa; tapi, nampaknya tidak ada orang yang peduli dengan si lumpuh; tak ada yang berpikir bahwa Allah sanggup menolong dia. Tidak ada yang berpikir untuk mengajaknya masuk ke dalam, untuk berjumpa dan mengalami kuasa Allah, “Ah... kasihan dia, nasibnya hanya menjadi pengemis saja.” Dan mereka memberikan kepadanya uang recehan; tidak lebih dari itu. Beruntung hari itu dia berjumpa dengan Petrus, yang peka dengan kondisi dan kebutuhannya. Petrus tidak memberinya uang seperti yang si lumpuh harapkan, tapi memberikan sesuatu yang jauh lebih baik. Dengan kuasa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Petrus lalu menyembuhkan kelumpuhannya. Orang lumpuh itu berdiri, melompat-lompat kegirangan dan memuliakan Allah.

Kisah ini seharusnya menyadarkan kita, betapa kita tidak peduli atas kondisi dan kebutuhan orang lain. Setiap Minggu datang ke Gereja, untuk berjumpa, beribadah kepada Allah yang hidup, untuk diberkati. Tapi adakah kita peka dengan mereka yg ada di luar Gereja, yang saat ini terkapar tidak berdaya, menantikan orang Kristen datang memperkenalkan mereka pada Tuhan, yang sanggup memulihkan hidup dan menyelamatkan mereka dari kondisi yang tidak berpengharapan? Kita telah menerima anugerah secara cuma-cuma; kita kenal Dia, Allah dan Juruselamat yang mengasihi orang berdosa. Mari berbagi dengan orang lain yang juga membutuhkan Dia.

STUDI PRIBADI: Apa penyebab orang Kristen enggan memperhatikan manusia sekitarnya? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Petrus ketika berjumpa dengan orang lumpuh itu?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat agar mereka memiliki kepedulian yang tinggi untuk memperhatikan dan mengambil tindakan yang nyata dalam mensharingkan Injil dan berbagi berkat dengan orang di sekitarnya.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply