You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Renungan Harian
04 Mei 2011

Tanggal: Rabu, 4 Mei 2011
Bacaan : Amsal 18:9-13
Nats: Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah
      kebodohan dan kecelaannya (Amsal 18:13)

Judul:
MEMINTA KEJELASAN

  "Bu, kurasa kita perlu mulai diet, " kata Pak Agung. Bu Agung mencebik [mencibir]. "Ia menganggap aku semakin gemuk dan jelek, " pikirnya. Pada hari lain Bu Agung-dengan niat menghindarkan suaminya dari kena tilang-berkata, "Mbok ya jangan ngebut kalau nyetir." Pak Agung merengut, pikirnya, "Huh, selalu saja ia menganggap aku ini ugal-ugalan." Apabila pola komunikasi semacam itu dibiarkan berlarut-larut, Anda bisa membayangkan bagaimana kondisi ru-mah tangga Pak Agung.

  Ketidakjelasan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat menimbulkan luka emosional. Komunikasi yang seharusnya menjadi jembatan penghubung antarmanusia,
justru berdiri tegak menjadi tembok pembatas. Firman Tuhan mendorong kita mengutamakan kejelasan dalam berkomunikasi, seperti disarankan Salomo dalam nas hari ini. Jangan buru-buru menanggapi suatu pesan sebelum kita menyimak dan memahami benar maksudnya. Tanggapan yang sembrono hanya menimbulkan masalah.

  Apabila kita ragu-ragu atau tidak mengerti saat menerima pesan, jangan sungkan untuk meminta kejelasan. Metode ini disebut sebagai mendengarkan secara reflektif. Mendengarkan bukan sekadar berdiam diri ketika mitra kita berbicara, melainkan menyimak baik-baik untuk memahami maksudnya.

  Untuk memastikan, ulangi apa yang diucapkan orang itu, dan berilah ia kesempatan untuk menjelaskan. Bu Agung, misalnya, bisa bertanya baik-baik, "Bapak mengajak Ibu berdiet, ya?" Lalu, biarkan Pak Agung menjelaskan apa maksudnya, dan kemudian Bu Agung dapat menanggapi dengan semestinya. Komunikasi yang jelas pun terlaksana --ARS


KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BARU TERLAKSANA KETIKA KITA MENANGGAPI DENGAN BENAR PESAN YANG DISAMPAIKAN

Ayat Alkitab:

  Amsal 18:9-13

  9  Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi
      saudara dari si perusak.
  10  Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar
      berlari dan ia menjadi selamat.
  11  Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok
      yang tinggi menurut anggapannya.
  12  Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati
      mendahului kehormatan.
  13  Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah
      kebodohan dan kecelaannya.


Selanjutnya
Sebelumnya 





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply