You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 08 Juni 2011

Kesempurnaan Hidup Kristiani

Bacaan hari ini: Matius 5:48
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48)

Pernyataan Yesus di atas akan menjadi sesuatu yang menggentarkan orang percaya jika Tuhan menuntut kesempurnaan hidup seperti yg dimiliki Bapa yang di sorga. Apalagi jika kesempurnaan yang dituntut berdasarkan standar kesempurnaan Allah Bapa; niscaya kita mengatakan, MUSTAHIL dapat tercapai. Jika demikian, kesempurnaan macam apakah yang diinginkan Tuhan? Ayat ini tidak boleh dilepaskan dari konteks penjelasan yang melatar-belakangi pernyataan Yesus tersebut. Konteks yang sedang diajarkan oleh Yesus ini berkaitan dengan masalah hukum pembalasan/lex talionis (5:38-42) dan hukum kasih (5:43-47). Dalam konteks hukum pembalasan, Yesus mengajarkan pada kita untuk tidak melakukan pembalasan terhadap orang yang berbuat jahat kepada kita (5:39). Dalam konteks hukum kasih,

Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita dan mendoakannya (5:43-44). Dengan demikian, kesempurnaan yang Tuhan tuntut dalam diri orang percaya adalah dalam hal REAKSI SIKAP terhadap pembalasan dan mengasihi musuh. Jika dilihat dari konteks pembahasannya, maka istilah sempurna yang dimaksudkan ini adalah, Tuhan menginginkan anak-Nya tidak menuntut balas terhadap orang yang berbuat jahat dan menyatakan kasih terhadap musuhnya. Istilah teleios tidak pernah terlepas dari karakter moral dalam mencapai tujuan sasaran itu, sehingga kata ini menunjuk pada sikap hidup yang dimiliki oleh orang yang ingin mencapai sasarannya. Jadi Tuhan “tidak menuntut” kesempurnaan hidup dan moral orang percaya, karena hal itu tidak memungkinkan dalam ikatan keberdosaannya. Namun, yang Tuhan kehendaki adalah kesempurnaan sikap dalam meresponi perbuatan jahat yang dilakukan orang lain terhadap orang percaya, bahkan reaksi terhadap orang-orang yang memusuhi orang Kristen. Dari sini Tuhan memberikan pertolongan dengan kehadiran Roh Kudus-Nya (Gal. 5:22-23), bukan oleh daging, supaya kesempurnaan sikap hidup ilahi terpancar untuk menjadi kesaksian bagi dunia ini (bdk. 1 Pet 2:12).

STUDI PRIBADI: Apa yang dimaksud “sempurna” dalam ayat ini? Mengapa kita tidak dapat “sempurna” seperti Allah Bapa? Jelaskan!
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat agar mereka dapat hidup dengan benar di hadapan Tuhan dan mengikuti kebenaran firman-Nya, sehingga mereka hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan kasih terhadap sesama.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply