You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 25 Juni 2011

Perjanjian Kasih Tuhan
Bacaan hari ini: Maleakhi 1:2-5
“‘Aku mengasihi kamu,’ firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?... Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” (Maleakhi 1:2-3a)

Tema “Perjanjian Kasih” yang diadakan oleh TUHAN dengan umat Israel pada masa lampau ketika keluar dari tanah Mesir memiliki signifikansi penting dalam kitab ini. Hal itu dinyatakan secara tersirat dalam Maleakhi 1:2-5, “TUHAN memilih dan mengasihi Yakub dan bukan Esau”—hal ini harus dilihat di dalam konteks “perjanjian.” Namun, orang Israel tidak memahami hal ini. Mereka mempertanyakan kasih Tuhan yang demikian, “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami? Bukankah Esau itu kakak Yakub?” Di sini sangat terlihat jelas bagaimana orang Israel tidak mengerti dan memahami kasih Tuhan yang sejati. Bagi orang Israel, mengasihi itu harus dimulai dengan “urutan kelahiran,” maksudnya harus mengasihi anak yang tertua. Itu sebabnya muncul kalimat “Bukankah Esau itu kakak Yakub?”


Namun Tuhan menjelaskan bahwa Ia mengasihi Yakub dan membenci Esau. Istilah “membenci” di sini lebih menunjuk kepada “penolakan Tuhan/ tidak dipilihnya” Esau. Sekali lagi, bagian ini ingin menekankan mengenai Perjanjian Kasih Tuhan yang memilih Yakub dan menolak Esau. Yakub, di dalam bagian ini, tidak dapat dilihat sebagai pribadi sendiri, tapi lebih pada “perwakilan” dari umat Israel, suatu komunitas yang besar, yang baru kembali dari pembuangan. Secara konteks nubuatan, Perjanjian Kasih Tuhan yang memilih dan menolak Yakub juga meliputi mengenai pemulihan bangsa Israel dari pembuangan dari Babel. TUHAN tidak akan melupakan janji-Nya.

Bagaimanakah dengan kita? Ketika kita membaca bagian ini, kita perlu bersyukur karena kita (umat pilihan-Nya) termasuk dalam “Perjanjian Kasih Tuhan,” di mana Ia selalu mengingat dan memulihkan kondisi kita; ketika kita hidup di dalam berbagai macam kesulitan, pergumulan serta tantangan hidup dunia. Persoalannya adalah, apakah kita menyadari (mengingat dan mensyukuri) kasih Tuhan dalam hidup kita? Atau, kita mempertanyakan dan meragukan kasih Tuhan tersebut? Renungkanlah betapa besar kasih Tuhan di dalam hidup kita!

STUDI PRIBADI: Bagaimana natur kasih setia Tuhan dalam hidup kita? Atas dasar apa, Tuhan mengasihi kita? Apa alasannya?
DOAKAN BERSAMA: Bersyukurlah atas kasih setia Tuhan di dalam hidup ini, sehingga Ia memilih kita menjadi anak-Nya dan memberikan pada kita, kehidupan kekal. Kiranya kerohanian kita senantiasa dipulihkan-Nya.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply