You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 26 Juni 2011

Penyebaran Injil Lewat Penganiyaan
Bacaan hari ini: Matius 6:9-10
“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.” (Kisah Para Rasul 8:1b)

Gereja Yerusalem terus berkembang dengan jumlah jemaat mencapai lebih dari 5000, dalam waktu yang relatif singkat. Kenyataan tersebut tentu saja menggembirakan. Namun, di sisi lain, Gereja Yerusalem juga terjebak dalam euphoria kebangunan rohani yang spekta-kuler seperti itu, sehingga terkesan mulai teralih dari fokus dan rencana Tuhan. Mereka sibuk konsolidasi, mengajar dan membangun pemahaman jemaat akan firman Allah. Mereka terus belajar, berdoa tiap hari, tetapi lupa tugas yang Tuhan telah sampaikan untuk menjadi saksi-Nya, bukan hanya di Yerusalem tapi juga di Yudea, Samaria bahkan sampai ujung bumi.



Keberadaan Gereja Yerusalem dengan pengembangan yang secepat itu, pada akhirnya juga menjadi terlalu menyolok bagi pihak oposisi. Apa saja yang terjadi, tidaklah luput dari sorotan mereka. Perkembangan gereja bukan saja membuat mereka iri, marah, tapi juga menyebabkan tindakan represif secara nyata. Pernyataan Stefanus bukan saja tidak membuat mereka sadar dan bertobat, tetapi justru menyebabkan dirinya terbunuh, bahkan memicu penganiayaan secara terbuka. Ini adalah suatu tragedi atau bahkan mungkin dianggap bencana. Namun di sisi lain, kita melihat bahwa justru melalui kejadian itu lah, Injil akhirnya dibawa keluar dari Yerusalem dan seiring dengan terseraknya para murid, Injil diberitakan di berbagai tempat. Rencana Tuhan yang disampaikan di catatan Kis.1:8, tergenapi lewat catatan Kis. 8:1.

Catatan ini mengajarkan prinsip kerja Kerajaan Allah yang seperti ragi yang menyebar dan mengkhamirkan seluruh adonan. Orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi di dunia; di mana saja Tuhan menempatkan kita. Gereja tidak seharusnya terpaku untuk membesarkan diri. Tugas kita adalah menjadi saksi dan buahnya adalah pekerjaan Tuhan sendiri. Sejarah Gereja menunjukkan bahwa gereja yang sibuk di dalam seringkali mengabaikan tugas utamanya, sedangkan tekanan dan bahkan aniaya seringkali membuat gereja menjadi semakin sehat dan berbuah.

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat gereja perdana hanya terfokus pada pelayanan di Yerusalem saja? Apakah penganiayaan dapat dipakai Tuhan untuk kemajuan gereja-Nya? Alasannya!
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi gereja-gereja Tuhan di Indonesia agar mereka kuat di dalam Tuhan dan terus mengerjakan pemberitaan Injil Tuhan di manapun mereka berada dan dalam keadaan apapun.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply