You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Renungan Harian
03 Juni 2011

Tanggal: Jumat, 3 Juni 2011
Bacaan : Markus 4:35-41
Nats: Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? (Markus 4:40)

Judul:
MENDAYUNG KEHIDUPAN

  Saat anak saya berusia 2, 5 tahun, ia meminta sepeda. Ketika saya penuhi, betapa senangnya hatinya. Ia mengayuh sepedanya ke sana kemari, sampai harus diperingatkan untuk lebih perlahan. Tanpa saya pegang, ia berkeliling halaman sepuasnya dengan sepeda itu. Apakah ia sudah bisa mengayuh sepeda sendiri? Jelas tidak. Dua roda tambahan di bagian belakang sepeda itu masih melekat dan menyangga sehingga anak saya tidak akan jatuh ketika bermain dengan sepedanya. Dan, roda tambahan itu membuat anak saya percaya diri mengayuh sepedanya ke mana saja ia mau.

  Kontras dengan murid-murid Tuhan. Mereka kehilangan kepercayaan diri ketika badai datang. Mereka seolah-olah tidak punya pegangan ketika percikan demi percikan air laut yang ganas menerjang, memasuki perahu yang mereka tumpangi. Mereka takut kehilangan nyawa. Mereka bahkan berhenti pada titik di mana mereka meragukan diri sendiri, kehilangan kepercayaan, bahkan meragukan Tuhan (ayat 38) seolah-olah Tuhan tidak peduli kepada mereka. Mereka lupa bahwa bersama Tuhan, hidup menjadi lebih ringan, karena Dia dapat diandalkan.

  Apa yang membuat kita khawatir, lemah, ragu, dan cenderung tidak percaya diri ketika menjalani kehidupan kita? Janganlah seperti para murid yang meragukan diri sendiri ketika Tuhan justru sedang bersama-sama dengan mereka. Bertindaklah seperti anak saya. Ia tahu bahwa dengan roda penyangga itu, ia punya rasa aman dan yakin tidak akan jatuh. Sebab itu, kita harus menjalani hidup kita dengan penuh keyakinan karena kita tahu dan yakin Tuhan selalu menyangga hidup kita --FZ

YANG KITA PERLUKAN HANYA MENJALANI HIDUP BIARKAN TUHAN MENOPANG BAGIAN YANG SULIT KITA TANGGUNG


Ayat Alkitab: 

  Markus 4:35-41

  35  Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada
      mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
  36  Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa
      Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah
      duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
  37  Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur
      masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan
      air.
  38  Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam.
      Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya:
      "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
  39  Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:
      "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi
      teduh sekali.
  40  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut?
      Mengapa kamu tidak percaya?"
  41  Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang
      lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun
      taat kepada-Nya?"





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

2 Responses so far.

  1. Inspironi says:

    Ilustrasi yang menarik di atas mengingatkan juga pada anak saya. Dia masih belajar sepeda dengan roda tiga di belakang, he he. Ya kita seharusnya yakin penyertaan Tuhan itu pasti dan berlaku dalam hidup kita, sekalipun ada badai dan masalah, biarlah kita terus berpegang pada Tuhan

  2. Admin says:

    Terima kasih sudah berkunjung

Leave a Reply