You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 03 Juli 2011

Pertobatan Paulus
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 9:1-9
“Jawab Saulus: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” (Kisah Para rasul 9:5)

Setiap orang percaya punya pengalaman pertobatan yang berbeda; ada yang terjadi secara berangsur-angsur, ada yang secara tenang, tapi bisa juga melalui pengalaman yang bersifat dramatis, seperti yang dialami Paulus. Paulus adalah seorang pengikut Yudaisme dengan semangat religius yang sangat tinggi, namum terjebak dalam legalisme agama. Ketidakpahamannya tentang kebenaran telah menyebabkan dirinya terseret arus orang banyak yang menentang Injil keselamatan yang diberitakan oleh para rasul, termasuk Stefanus yang baru saja dibunuh. Tersulut oleh semangat religius yang berkobar-kobar, dia berencana untuk ikut mencari, menangkap, bahkan membunuh orang-orang Kristen.

Namun dalam perjalanannya menuju Damsyik, Tuhan menyatakan diri kepadanya. Pada waktu tengah hari, saat matahari bersinar paling penuh, dia melihat suatu cahaya yang lebih terang dari sinar matahari (Kis. 26:13) dan Tuhan menyapa dia. Sebagai orang yang memahami kitab suci, Paulus mengalami goncangan jiwa yang sangat dahsyat. Jika di dunia ini ada sinar yang lebih terang dari cahaya matahari, maka sangat mungkin itu adalah pancaran kemuliaan sang pencipta terang itu sendiri. Dia rebah terjatuh di hadapan kemuliaan cahaya yang dahsyat itu dan pikirannya menjadi terbuka. Paulus yang berpikir kritis meresponi sapaan Tuhan, bertanya: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Jawaban Tuhan menyingkapkan satu kebenaran kepada Paulus, bahwa Kristus—yang diberitakan oleh para rasul, oleh Stefanus, benar-benar hidup dan Dia adalah Sang Pencipta terang itu sendiri. Perjumpaan yang menimbulkan pengenalan baru dan menyebabkan perubahan hidup Paulus secara radikal.

Kisah pengalaman Paulus ini mengajarkan kepada kita bahwa orang bisa hidup dalam semangat keagamaan yang buta, memusuhi Allah dan satu-satunya Juruselamat, sambil mengira (berpikir, red.) bahwa dirinya melakukan kebenaran atau membela Allah. Semua kepalsuan itu baru terbuka, saat dia berjumpa dengan Tuhan, secara pribadi. Relasi pribadi dengan Tuhan itulah yang menghasilkan pertobatan sejati.

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat Paulus mengalami perubahan hidup secara dramatis? Bagaimana respons Paulus terhadap peristiwa yang menimpanya di perjalanan?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi mereka yang seringkali memusuhi orang Kristen agar mereka mendapat pencerahan dari Tuhan, sehingga mereka mengerti kebenaran iman Kristen yang sesungguhnya.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply