"Kebijakan serupa pernah dilakukan Cina saat menjadi tuan rumah Asean Games dan berhasil mengurangi kemacetan. Guangzhou," kata Ketua DTKJ, Azas Tigor Nainggolan kepada wartawan, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, tarif parkir yang diusulkan yakni Rp 10 ribu per jam untuk kendaraan roda empat dan Rp5 ribu per jam untuk kendaraan roda dua.
"Kenaikan tarif parkir ini bisa diterapkan di tengah kota dan gedung-gedung sekitar venue SEA Games. Jadi orang akan berpikir untuk menggunakan kendaraan pribadi saat bepergian," ujarnya.
Tigor mengungkapkan, apabula kebijakan tersebut berhasil diterapkan, maka bisa dilanjutkan untuk mengatasi kemacetan di ibukota.
"Kenaikan tarif untuk tahap uji coba saja selama SEA Games berlangsung. Jika berhasil bisa dilanjutkan. karena harusnya tarif parkir di Jakarta disesuaikan dengan zonasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menjelaskan, untuk menaikkan tarif parkir perlu melalui kajian yang mendalam. Saat pelaksanaan SEA Games mendatang hanya akan ada pengaturan arus lalu lintas dan pendampingan bagi kontingen.
"SEA Games sudah dekat, kita hanya melakukan pangaturan dan pemanduan," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan antisipasi kemacetan saat SEA Games. Salah satu di antaranya menerapkan stiker untuk kendaraan bermotor yang digunakan para kontingen. Kendaraan yang berstiker nantinya akan mendapat prioritas di jalan.
"Para kontigen harus didahulukan terlebih saat di persimpangan jalan," tambahnya.
