You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 01 November 2011

Yesus Kristus: Dasar Kehidupan (1)
Bacaan hari ini: Kolose 2:6-7
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.” (Kolose 2:6)

Kita tidak dapat menyangkali, bahwa selama kita ada di dunia ini, kita akan terus berhadapan dengan berbagai persoalan hidup. Namun ironisnya, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan peristiwa buruk yang terjadi dan memiliki keseriusan membangun pilar-pilar kehidupan iman yang kokoh. Mengapa ini penting?


Pertama, paradigma (cara pandang) kita yang sering kali keliru. Sekalipun kita telah menjadi orang Kristen, kita masih saja dipengaruhi oleh paradigma lama kita yang belum tunduk pada kehendak Tuhan. Sebagai contohnya, banyak orang Kristen berpikir bahwa “Tuhan adalah sumber berkat, maka sebagai anak-anak-Nya, mereka memiliki anggapan: sudah seharusnya mereka bebas dari persoalan ekonomi atau finansial; bahkan, beranggapan bahwa segala pekerjaan dan usaha mereka pasti sukses!” Ini adalah gambaran orang yang membangun pilar kehidupan imannya pada berkat jasmani saja.

Dalam hal ini, kita tentu harus waspada terhadap orientasi hidup kita, tertutama dalam hal “berkat jasmani.” Umumnya, mereka yang memiliki orientasi hidup semacam ini sangat rentan untuk memutarbalikan “kasih Tuhan” menjadi “ketidakpedulian Tuhan.” Misal, ketika mereka mengalami pergumulan hidup yang pahit, kegagalan dalam usaha atau pekerjaan; mereka akan mempersalahkan Tuhan dan mempertanyakan kepeduliaan-Nya. Benarkah Tuhan tidak peduli? Atau sebaliknya, bahwa paradigma kita lah yang salah tentang kasih Tuhan?!

Kedua, kita belum mengerti siapa Kristus dan siapa diri kita secara tepat. Ketika mengatakan: “Kamu telah menerima Kristus” (Kol. 2:6), Paulus menambahkan perkataannya dengan frasa: “Tuhan kita.” Apakah artinya? Jelas, kita menerima Kristus bukan untuk memenuhi keinginan kita, tetapi menempatkan-Nya sebagai Tuhan atas hidup kita. Artinya, kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Paradigma-Nya menjadi paradigm kita. Karena itu, marilah kita menundukan diri kepada-Nya. Bangunlah pilar-pilar kehidupan iman kita di dalam Dia; bukan pada hal-hal duniawi.

STUDI PRIBADI: Mengapa banyak orang Kristen sulit membangun iman yang teguh dalam Kristus? Apa arti kalimat: “Kristus sebagai Tuhan dalam hidup kita”?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi pertumbuhan iman jemaat Tuhan agat mereka membangun pilar-pilar kehidupan mereka ke arah yang benar sehingga mereka memiliki paradigma kehidupan dengan benar sesuai firman Tuhan. 

Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply