You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 06 November 2011

Tuhan Memiliki Waktu-Nya
Bacaan hari ini: Ibrani 10:36
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (Ibrani 10:36)

Allah memerlukan waktu enam hari untuk menyelesaikan pekerjaan penciptaan, meskipun sebetulnya Ia bisa mengerjakannya dalam waktu sekejab. Allah berurusan dengan Adam selama 930 tahun. Allah menjanjikan datangnya seorang putra bagi Abraham. Bapa orang beriman itu harus menunggu selama 25 tahun. Allah bernubuat melalui Daniel, bahwa Juruselamat bangsa Israel akan mati disalibkan; dan untuk menggenapinya dibutuhkan 483 tahun penantian (Dan. 9:24-26). Setelah menyelamatkan Saulus dari Tarsus, Allah juga mendidiknya selama 3 tahun sebelum akhirnya dipakai dalam pelayanan. Bahkan, Allah berjanji akan datang kedua kali, dan kita sudah menanti 2.000 tahun lebih. Pendeknya, Allah tidak suka tergesa-gesa, Ia memiliki waktunya sendiri.



Hal ini berbeda dengan gaya hidup manusia pada masa kini, di mana “tergesa-gesa” kelihatannya telah menjadi semboyan dan slogan banyak orang. Mereka ingin serba instant, sehingga tidak jarang berakibat fatal. Selaku orang Kristen, kita perlu mempunyai semboyan ini: “menanti-nantikan waktu Tuhan.” Sebab, jika kita terburu-buru dan mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita, maka kita akan kehilangan keyakinan, yang seharusnya bisa kita dapatkan dan nikmati.

Kadangkala, nampak lebih muda bagi kita untuk melakukan kehendak Tuhan dari pada menunggu dengan sabar waktu Tuhan. Namun, di sinilah kita harus belajar agar tidak tergesa-gesa! Kita perlu menantikan waktu Tuhan. Kita tentu tahu, bahwa Allah menghargai keingintahuan kita untuk segera mengetahui kehendak-Nya, namun seringkali Ia memilih jalan agar kita menanti waktu-Nya dan bersandar pada kehendak-Nya. Sayangnya, banyak orang Kristen tidak mau menunggu waktu Tuhan. Mereka mencari jalan pintas, bahkan rela meninggalkan Tuhan, demi memenuhi keinginan hatinya sendiri.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk orang yang sabar menantikan waktu Tuhan, ataukah mudah bosan dalam menantikan proses yang Tuhan sedang lakukan? Ikutilah waktu Tuhan!

STUDI PRIBADI: Mengapa orang Kristen seringkali tidak kuat menantikan kehendak Tuhan dalam kehidupan mereka? Apakah hal ini berkaitan dengan iman seseorang?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat agar mereka belajar untuk berani menantikan waktu dan kehendak Tuhan dalam tiap aspek kehidupan mereka, dan senantiasa bersandar hanya kepada Tuhan.


Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply