You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 07 November 2011

Bukan Karena Kekuatan Kita
Bacaan hari ini: Amsal 10:22
“Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” (Amsal 10:22)

Ayat ini nampak agak mengejutkan bagi kita, sebab tidak dapat kita sangkali, bahwa kita telah berpegang teguh secara turun-temurun anggapan bahwa: “tanpa kerja keras, tidak akan ada keberhasilan.” “Keberhasilan” di sini berarti menjadi kaya. Namun, tidak demikian menurut firman Tuhan, yang menyebutkan: “untuk menjadi berhasil, ternyata susah payah tidak menambahnya.” Heran bukan?

Beberapa orang mungkin bertanya: “Lantas buat apa kita bekerja?” Ini merupakan pertanyaan yang bagus. Tapi, kelihatannya bukan kesimpulan itu yang Alkitab maksud. Justru, firman Tuhan
hanya menunjukkan bahwa jika seseorang menjadi kaya, maka itu bukan hasil usaha jerih payahnya, sehingga dia boleh sombong, tetapi itu adalah anugerah dan berkat Tuhan. Lebih jelas lagi, jika Tuhan tidak membuka jalan bagi usahanya, pastilah ia gagal. Di sini terlihat dengan gamblang, bahwa Tuhan adalah Allah yang berdaulat. Tidak ada sesuatupun yang terjadi di luar kontrol-Nya. Dengan demikian, manusia seharusnya mensyukuri berkat anugerah Allah, bukan menyombongkan diri atas apa yang tidak bisa dibuatnya.

“Lantas, bagaimana dengan kerja?” Kerja itu tidak dapat dielakkan dan mutlak adanya. Kerja disediakan oleh Tuhan, untuk dinikmati manusia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Kaitan dengan ayat firman Tuhan hari ini adalah, apabila seseorang dapat bekerja keras dan bersusah payah, maka itupun merupakan penetapan Tuhan. Bila secara fenomena, manusia menjadi kaya setelah usaha kerasnya, maka tetap saja Tuhan yang menjadikan kaya, dan bukan dirinya. Pesan ayat ini adalah, kita haruslah selalu mengingat dan terus-menerus bersyukur pada Tuhan atas semua keberhasilan kita. Kita tidak boleh menyombongkan diri, atau bahkan mengklaim, “jika segala sesuatu yang kita miliki, tanpa usaha keras kita, adalah sia-sia”. Dengan kata lain, keberhasilan kita adalah hasil jerih payah kita semata-mata. Sikap demikian tentu saja tidak tepat, sebab hal ini berarti bahwa kita telah melupakan Tuhan yang memberkati hidup kita. Ingatlah, semua adalah anugerah-Nya!

STUDI PRIBADI: Apa maksud Alkitab, bahwa “jerih payah tidak menambahinya”! Apakah ini mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak perlu kerja keras? Mengapa demikian?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi para pengusaha Kristen agar mereka terus mengandalkan Tuhan dalam setiap usaha mereka, dan dengan rendah hati mau mengakui bahwa segala keberhasilan mereka adalah karena berkat Tuhan.


Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply