You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 12 April 2011

Pertobatan Zakheus: Taat Firman Tuhan

Bacaan hari ini: Lukas 19:1-10 (lanjutan) 





“...dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Lukas 19:8b)

Zakheus terkenal sebagai seorang pemungut cukai yang badannya pendek. Di satu sisi, hal ini benar, karena memang Zakheus adalah seorang pemungut cukai; juga benar, pendek badannya. Namun, penilaian dan cap sebagai pemungut cukai atau orang jahat, tidaklah fair. Beberapa orang penafsir mencoba melakukan pembelaan sebagai berikut:

Zakheus berani bernazar di hadapan Tuhan; dengan mengembalikan empat kali lipat, ini merupakan sebuah pernyataan bahwa ia tidak pernah melakukan pemerasan. Kalimat nazar ini harus dibaca sebagai sebuah deklarasi di hadapan Tuhan, bahwa dirinya hanya mengumpulkan pajak sebagaimana diperintahkan orang Romawi, tapi bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Ia bersih, juga benar. Jika ada (pengandaian) orang yang merasa pernah diperas, maka ia bersedia mengganti rugi.



Terlepas dari benar-tidaknya penafsiran yang sifatnya spekulatif ini, secara pribadi, saya juga tidak setuju dengan pandangan dan cap negatif yang terus-menerus ditempelkan kepada diri Zakheus. Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Zakheus itu bertobat. Dan pertobatannya itu dibuktikan—bukan hanya sekadar dideklarasikan—dengan cara bernazar di hadapan Tuhan untuk memberikan persembahan untuk orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat jumlah uang bagi mereka yang pernah diperasnya. Yang unik, mengapa Zakheus memilih untuk mengembalikan hasil perasan itu empat kali lipat, bukan tiga atau lima kali? Jumlah empat ini merupakan salah satu ketetapan yang telah Tuhan berikan melalui Musa, yang tercatat di Keluaran 22:1, “dan empat ekor domba ganti domba (hasil curian) itu.” Di sinilah, Zakheus sebagai seorang Yahudi, hendak melakukan firman Tuhan sebagaimana yang telah dinyatakan kepadanya. Pertobatan itu dibuktikan dengan kehidupan yang disesuaikan dengan firman Tuhan.

Celakanya, banyak orang Kristen yang telah bertobat, namun memiliki hidup yang tidak sesuai firman Tuhan. Iman yang dipegang tidak dipraktik-kan dalam hidup. Alkitab hanya dibaca, tanpa mau diimplementasikan. Bagaimana dengan kita?

STUDI PRIBADI: Ketaatan seperti apa yang Tuhan ingin dari anak-anak-Nya? Bagaimana cara melakukannya?
DOAKAN BERSAMA: Mari berdoa agar Tuhan menolong kita untuk taat melakukan firman Tuhan. Kita mohon agar Roh Kudus memimpin dan memampukan kita untuk dapat menghidupi firman sehingga kita mampu untuk hidup dekat dengan Tuhan. 



Selanjutnya
Sebelumnya





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply