You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 11 April 2011

Zakheus Bertobat: Perubahan Orientasi

Bacaan hari ini: Lukas 19:1-10
“Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Lukas 19:8) 

Dalam dunia perpajakan, nama Gayus Tambunan menjadi terkenal karena kasus penggelapan atau pencucian uang milyaran rupiah. Meskipun telah terbukti bersalah, Gayus tidak juga terlihat kunjung “bertobat.” Buktinya, meski ada dalam tahanan, Gayus sempat berkelana di dalam maupun ke luar negeri. Dengan berbagai macam alibi dan alasan, tetap saja, keluarnya Gayus dari tahanan tidak dapat dibenarkan. 

Kisah dalam dunia pajak semacam ini juga ada tercatat dalam Alkitab. Salah satu tokoh pajak yang terkenal adalah Zakheus, orang Yahudi yang menjadi kepala pemungut cukai. Layaknya Gayus Tambunan yang melejit menjadi milyader, tentu hasil cukai yang dikumpulkan membuat Zakheus menjadi orang kaya. Sebutan pekerjaan haram, menindas bangsa sendiri, menjadi pengkhianat bangsa, merupakan cacian yang sering dilemparkan pada diri Zakheus. Namun, ada perbedaan mencolok dalam kedua kasus ini. Kasus Zakheus ditutup dengan akhir kisah yang gembira, yaitu ketika ia berjumpa dengan Yesus secara pribadi. Perjumpaan itu merubah Zakheus. Setidaknya, orientasi hidup Zakheus yang semula ditujukan kepada harta benda, kini telah berganti kepada Tuhan. Ini terbukti dari ucapan Zakheus, yang berjanji untuk menyumbangkan 50 persen dari seluruh kekayaan yang dimilikinya, dan mengganti rugi 4 kali lipat setiap orang yang pernah diperasnya. Dalam perhitungan manusia, nazar Zakheus itu akan segera membuatnya bangkrut. Namun, justru melalui janji inilah, kita bisa melihat dengan jelas, bahwa bagi Zakheus, uang dan kekayaan tidak lagi menjadi impian dan pegangan hidup. Zakheus kini tidak lagi hidup untuk mengejar uang dan kekayaan. Kini, hidup Zakheus bergantung sepenuhnya kepada kasih dan anugerah Tuhan semata. 

Celakanya, saat ini, ada begitu banyak orang Kristen, yang sudah percaya Tuhan Yesus, namun orientasi hidupnya masih tertuju kepada hal-hal material atau uang. Hidupnya ditujukan untuk mendapatkan uang atau kekayaan yang lebih, dan lebih. Demi uang, ibadah bisa digantikan. Demi uang, pelayanan juga dikorbankan. Bagaimana dengan kita? 

STUDI PRIBADI: Apa perbedaan orang yang money-oriented dan God-oriented? Apa yang membuat Zakheus bertobat? 
DOAKAN BERSAMA: Mari kita berdoa, supaya kita hidup bukan berfokus kepada hal-hal duniawi, melainkan berorientasi untuk bisa hidup memuliakan nama Tuhan, sehingga hidup kita menjadi berkat dan menyenangkan hati Tuhan. 

Selanjutnya





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply