You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 17 April 2011

Hamba yang Menderita
Bacaan hari ini: Yesaya 53:1-12 

 
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yesaya 53:4)

Tidak ada pasal Alkitab dalam Perjanjian Lama yang melukiskan kehidupan Sang Mesias yang lebih jelas daripada yang dituliskan oleh Yesaya ini. Seolah, seluruh nubuat Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias, terkristalisasi secara lengkap dan penuh dalam pasal nubuatan yang seharusnya dibaca mulai dari pasal 52:13, sebagai bagian yang utuh. Dilukiskan Yesaya, bahwa Mesias yang akan datang, bukanlah sosok manusia populer yang sesuai dengan harapan banyak orang. Tapi sebaliknya, Dia akan mengalami banyak kedukaan karena penolakan, dan bahkan penghinaan hidup, “He was... a man of sorrows, and familiar with sufferings” (NIV).


Gambaran Mesias yang seperti ini, sama sekali tidak cocok dengan harapan para pemimpin dan orang-orang Israel, tapi inilah gambaran yang sesungguhnya. Mesias datang, bukan untuk membebaskan umat-Nya dari penjajahan bangsa asing, tapi untuk membebaskan umat-Nya dari penjajahan dosa dan ancaman hukuman maut. Dia menerima semua penderitaan itu, bukan karena Dia lemah, tapi karena kerelaan-Nya untuk menggenapi rencana penebusan Allah. Pasal nubuatan ini menyatakan dengan jelas bahwa Dia menerima ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita. Dengan kata lain, Dia menjadikan diri-Nya sebagai “pengganti” manusia berdosa, untuk kita! Ini adalah inti dari karya salib; Dia memposisikan diri-Nya sebagai pengganti orang berdosa, menanggung hukuman kematian sebagai upah dosa. Tuntutan keadilan Allah dipenuhi lewat penghukuman, untuk membuka jalan pengampunan dan pendamaian bagi orang berdosa dengan Allah.

Agama mengajar berbagai cara menyelesaikan hutang dosa, termasuk dengan cara menyiksa diri, membuat diri menderita untuk “membayar” kesalahan. Tapi, Allah tidak pernah mengajarkan cara penyelamatan diri seperti itu. Upah dosa adalah maut. Tuntutan keadilan ilahi ini tidak pernah dibatalkan atau ditarik kembali, dan hanya ada satu cara untuk menggenapinya, yaitu lewat penderitaan dan kematian Kristus, Sang Mesias.

STUDI PRIBADI: Kedatangan Mesias membebaskan manusia dari penjajahan apa? Dan, bagaimana cara Mesias membebaskan manusia dari penjajahan dosa?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar mereka tidak ingin hidup di dalam dosa, tetapi hidup bagi kemuliaan Allah, karena mereka telah ditebus dari kehidupan yang sia-sia kepada hidup yang kekal. 


Selanjutnya
Sebelumnya





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply