Tanggal: Senin, 18 April 2011
Bacaan : Yakobus 1:19-27
Nats: Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja (Yakobus 1:22)
Judul:
TEORI ATAU PRAKTIK?
Sebuah humor menceritakan tentang seseorang yang ke surga. Di sana ia melihat sebuah rak berisi benda-benda yang tampak aneh. "Apa itu?" tanyanya kepada malaikat. Jawab malaikat, "Itu telinga dari orang-orang yang ketika hidup di dunia mendengarkan hal-hal yang harus mereka lakukan, tetapi tidak melakukannya. Jadi waktu meninggal, telinga mereka saja yang masuk ke surga sementara bagian tubuh yang lain tidak." Lalu ada rak yang lain, dan malaikat menjelaskan, "Ini lidah orang-orang yang ketika hidup di dunia memberi tahu orang lain untuk berbuat baik dan hidup baik, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Maka ketika meninggal, lidah-lidah mereka saja yang masuk ke surga dan bagian tubuh yang lain tidak."
Humor ini mengingatkan kita untuk berhenti menjadi orang kristiani yang hanya suka mendengarkan khotbah atau seminar yang berbobot, tetapi tak pernah melakukan firman Tuhan yang didengar. Berhenti menjadi orang kristiani yang fasih berbicara tentang hal rohani, tetapi tak ada tindakan nyata. Berhenti menjadi orang kristiani yang pandai berteori, tetapi tak pernah mempraktikkannya.
Ada orang kristiani yang bangga dengan pengetahuannya tentang Allah dan hal-hal rohani. Namun, jika tidak dibarengi perbuatan nyata, semuanya sia-sia. Sebab, di surga nanti kita tidak akan ditanya sejauh mana kita memahami Alkitab atau sejauh mana pengetahuan kita tentang kekristenan. Kita tidak sekadar mempertanggungjawabkan apa yang kita ketahui, tetapi apa yang kita perbuat. Tuhan menuntut buah-buah yang nyata yang bisa dirasakan, dinikmati, dan memberkati orang lain --PK
Humor ini mengingatkan kita untuk berhenti menjadi orang kristiani yang hanya suka mendengarkan khotbah atau seminar yang berbobot, tetapi tak pernah melakukan firman Tuhan yang didengar. Berhenti menjadi orang kristiani yang fasih berbicara tentang hal rohani, tetapi tak ada tindakan nyata. Berhenti menjadi orang kristiani yang pandai berteori, tetapi tak pernah mempraktikkannya.
Ada orang kristiani yang bangga dengan pengetahuannya tentang Allah dan hal-hal rohani. Namun, jika tidak dibarengi perbuatan nyata, semuanya sia-sia. Sebab, di surga nanti kita tidak akan ditanya sejauh mana kita memahami Alkitab atau sejauh mana pengetahuan kita tentang kekristenan. Kita tidak sekadar mempertanggungjawabkan apa yang kita ketahui, tetapi apa yang kita perbuat. Tuhan menuntut buah-buah yang nyata yang bisa dirasakan, dinikmati, dan memberkati orang lain --PK
SERIBU PERKATAAN DAN PENGETAHUAN TIDAK BERARTI TANPA ADA SATU TINDAKAN YANG NYATA
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:
Yakobus 1:19-27
19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan
Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang
begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak
melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera
lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum
yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan
hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak
mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah
ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa
kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak
dicemarkan oleh dunia.
Selanjutnya
Sebelumnya