You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 05 Mei 2011

Dipersatukan Dalam Injil
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 10:9-33
“Tetapi Petrus menjawab: Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah memakan sesuatu yang haram dan yang tidak hadir.” (Kisah Para rasul 10:14)

Dalam tradisi dan kepercayaan bangsa Yahudi, bangsa-bangsa lain dianggap sebagai bangsa “kelas dua,” atau “bangsa kafir”. Mereka beranggapan demikian, karena bangsa lain tidak menyembah Allah yang sama seperti mereka, bahkan mereka mengklaim bahwa kedudukan bangsa-bangsa lain di pandangan Allah, tidaklah sama dengan kedudukan mereka di hadapan-Nya.

Secara historis-teologis, bangsa Yahudi ini memang memiliki keistimewaan di hadapan Allah, karena mereka adalah keturunan Abraham. Namun demikian, keistimewaan tersebut telah disalah-artikan, sehingga mereka hanya membanggakan dirinya sendiri di hadapan bangsa-bangsa lain, dan mengabaikan fungsional mereka sebagai penuntun bangsa-bangsa lain, untuk berbalik dan datang pada Allah yang benar (bdk. Rm. 2:17-20).

Sikap yang memandang “diri sendiri istimewa” ternyata masih melekat dalam diri Petrus. Bagi Petrus, etnis Yahudi tidak mungkin “bersatu” dengan bangsa lainnya; dan itu adalah tradisi yang tidak boleh dilanggar (ay. 28). Namun, penyataan yang Allah berikan kepada Petrus telah mengubah cara pandangnya dan memecahkan tradisi tersebut. Kata Petrus, “Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang [bangsa non-Yahudi], najis atau tidak tahir.”

Pengalaman Petrus ini seharusnya memberikan pelajaran yang baik bagi kita pada masa kini. Seperti paradigma dan sikap bangsa Yahudi masa itu, ada kalanya pada masa kini, kita merasa bahwa etnis kita lebih baik dari etnis lainnya; sehingga kita enggan untuk memberitakan Injil atau melayani mereka. Kita berpikir, merekalah yang harus melayani dan menyukakan diri kita. Sikap dan pandangan demikian tidak sesuai dengan kehendak Allah. Janganlah, kebanggaan terhadap etnis sendiri menjadi penghambat diri kita, dalam menjalankan misi Allah bagi segala bangsa; tetapi sebaliknya, kebanggaan itu merupakan sarana untuk melayani sesama manusia dan membawa mereka kepada pengenalan Allah yang benar di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita!

STUDI PRIBADI: Mengapa Petrus enggan tinggal di rumah orang non-Yahudi? Apakah Allah membedakan bangsa Yahudi dari bangsa lain? Jelaskan!
DOAKAN BERSAMA: Berdolah bagi etnis Yahudi agar banyak di antara mereka yang mengalami kasih karunia Tuhan, sehingga mereka bertobat dan mengenal Mesias yang benar di dalam diri Yesus Kristus, Juruselamat manusia.





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply