You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 19 November 2011

Ada Apa Dengan Elia? (1)
Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 19:1-18
“Jawabnya: Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu... dan mereka ingin mencabut nyawaku.” (1 Raja-raja 19:14)

Elia adalah salah seorang nabi besar dalam Perjanjian Lama. 1 Raja-raja 17-18 mencatat banyak hal luar biasa yang Elia lakukan dalam pelayanannya kepada Tuhan. Elia menubuatkan datangnya masa kekeringan sebagai hukuman atas Bangsa Israel. Elia dipelihara Tuhan di tepi sungai Kerit, melalui seorang janda di Sarfat. Dia juga memenangkan pertarungan ketika berhadapan dengan para nabi Baal.

Setelah semua peristiwayang luar biasa ini, tiba-tiba Elia dicatat tidak seperti seorang nabi besar yg baru saja melakukan perbuatan-perbuatan ajaib. Ketika diancam Izebel untuk dibunuh, dia lari. Mengapa Elia takut?

Pertama, Elia mengalami kelelahan fisik dan emosi. Coba bayangkan! Dia tinggal di tepi sungah Kerit sendirian, setelah itu diperintahkan Tuhan ke Sarfat, daerah asing yang tidak dikenalnya, untuk menemui orang yang tidak dikenalnya pula. Setelah itu, dia diperintahkan lagi untuk berhadapan dengan ratusan nabi Baal dalam pertarungan yang pasti menguras fisik dan emosi. Tidak heran jika Elia pasti mengalami kelelahan fisik dan emosi. Alkitab menunjukkan kelelahan ini tidak tertahankan, sehingga dalam pelariannya Elia sampai tertidur (ay. 5-7).

Kedua, Elia mengalami kelelahan spiritual. Kelelahan fisik dan emosi diikuti juga dengan kelelahan spiritual. Elia seperti kehilangan pegangan terhadap Tuhan yang selama ini telah begitu ajaib menolong dan menyertai dia. Elia bahkan kehilangan motivasi akan pelayanan yang dikerjakannya. Tidak heran dia sampai meminta mati saja kepada Tuhan (ay. 4). Kelelahan ini adalah hasil pelayanan, yang menurut Elia, tidak baik. Masakan, setelah memenangkan pertarungan dengan nabi Baal, bukannya membuat Israel dan rajanya mau bertobat, malahan istri raja ingin membunuhnya.

Kelelahan yang dialami Elia mungkin sekali dapat menimpa kita. Tetapi hendaknya kita berhati-hati terhadap hal ini. Janganlah kita meninggalkan Tuhan, atau gereja-Nya, bahkan mulai benci pada Tuhan. Sebaliknya, mari kita mohon agar Tuhan terus-menerus menguatkan kita, di tengah-tengah pelayanan dan pergumulan hidup kita.

STUDI PRIBADI: Apa jadinya jika kita mengalami kelelahan fisik dan rohani? Bagaimana kita dapat mengatasi kelelahan ini?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi para hamba Tuhan, majelis dan pengurus gereja agar Tuhan senantiasa memberikan kekuatan dan semangat yang baru dalam melayani Tuhan sehingga mereka dapat menjadi berkat dan memuliakan Tuhan.

Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply