You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 22 November 2011

Etika Bekerja: Menjadi Orang Aman
Bacaan hari ini: Daniel 6:1-5
“Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan...” (Daniel 6:5)

Walaupun sebagai seorang budak tawanan perang, Daniel dikenal sebagai seorang pegawai tinggi kerajaan. Dan bukan hanya satu kerajaan, tapi dipekerjakan di dalam tiga masa kerajaan: Babel (Raja Nebukadnezar dan Raja Belsyazar) serta Media (Raja Darius). Hal ini menyatakan profil Daniel sebagai seorang pekerja yang luar biasa. Apa rahasianya?

Dalam perikop yang telah kita simak ini, secara khusus pada ayat ke-5, dicatat sebuah kesaksian yang luar biasa mengenai Daniel. Ia ditemukan sebagai seorang yang tidak ada kesalahan di dalam pekerjaannya. Yang lebih menarik, sang pemeriksa atau tim audit bukanlah rekan atau sahabat, melainkan musuh (orang yang benci kepada) Daniel. Posisi sebagai musuh ini seharusnya memudahkan pihak lawan untuk melihat banyak cela, tapi tidak demikian dengan Daniel. Dikatakan, tak ada satu kesalahanpun yang ditemukan di dalam segala pekerjaan yang dilakukannya. Pertanyaannya, apa yang menjadi kunci Daniel untuk dapat bekerja dengan demikian benar dan baik?


“Setia.” Kata “setia” di sini diapit oleh dua kalimat negatif yang diulang: “tidak mendapatkan alasan apapun atau sesuatu kesalahan” dan “tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya” (ay. 5). Hal ini menunjukkan bahwa “setia” ini merupakan kunci atau dasar dari etika yang Daniel miliki dalam bekerja. Kata “setia” di dalam bahasa aslinya dituliskan dengan kata “aman”, yang lebih tepat diartikan “dapat dipercayai.” Menjadi orang yang “aman” ini artinya, menjadi orang yang dapat dipercayai, yang bertanggung jawab dalam setiap detil tugas yang telah diserahkan kepadanya. Menjadi orang “aman” berarti, ia bermain aman (tidak berusaha untuk melakukan kecurangan/tidak jujur). Daniel tidak mau mengambil risiko (bermain aman), dengan berbuat sesuatu hal yang merupakan kesalahan atau bahkan dosa, yang dapat membuat dirinya tidak lagi dijumpai sebagai seseorang yang “aman” (dapat dipercayai). Inilah kunci keberhasilan dan standart etika Daniel. Bagaimana dengan Anda?

STUDI PRIBADI: Apakah kendala terbesar untuk menjadi orang “aman” (dapat dipercaya)? Mengapa orang seringkali gagal untuk berlaku setia atau berintegritas?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi para pekerja Kristen di manapun instansi kerja atau usahanya, agar mereka dapat bekerja dengan jujur dan setia, sehingga nama Tuhan dimuliakan dan mereka menjadi kesaksian yang baik.

Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply