You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 25 November 2011

Kesombongan Berbuah Petaka
Bacaan hari ini: Bilangan 12:1-16
“‘Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?’ Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.” (Bilangan 12:2)

Penulis Kitab Amsal mengingatkan, bahwa “kesombongan” merupakan kekejian bagi Tuhan (Ams. 6:17). Namun, “kesombongan” ini seringkali menggoda manusia untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih “hebat” dari orang lain. Bahkan sekalipun kapasitas dan kapabilitasnya mendukung pengakuannya, tetapi “mata dan hati yang sombong” tetap saja dibenci oleh Tuhan.

Dalam perkara Harun dan Miryam ini, kita belajar, bahwa Allah sangat membenci kesombongan. Sekalipun mereka adalah orang yang lebih tua dari Musa (kakak Musa), dan sepatutnya menerima penghormatan, tapi perkataan mereka tentang diri mereka dan Musa, adalah kesombongan pribadi. Pertama, mereka lupa bahwa mereka hanyalah hamba Tuhan. Kalimat “Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja?” Mengindikasikan, “mereka mengangkat diri mereka,

melebihi—bukan saja Musa, tetapi juga Tuhan!” Seolah-olah, Tuhan juga berfirman pada mereka, karena mereka layak menerimanya! Sebagai umat-Nya, kita juga harus mewaspadai dosa ini, yaitu “kesombongan.” Dosa ini tidak nampak kita lakukan, karena kita merasa bahwa apa yang kita katakan, sudah sesuai dengan apa yang kita lakukan dan alami. Namun, satu hal yang kita perlu ingat adalah, bahwa ada kalanya hati kita licik, sehingga kita membungkus kesombongan kita dengan berkata, “Saya kan patut untuk itu! Apakah Anda tidak tahu, siapakah saya!” Ironisnya, sesama pelayan Tuhan (Harun dan Miryam) tidak menyadari kesalahannya, kecuali setelah Tuhan bertindak dan mengadili mereka dengan memberi hukuman-Nya!

Kedua, kesombongan adalah hambatan bagi perjalanan hidup kita di hadapan Tuhan. Bukan saja Miryam dimurkai Tuhan dengan kusta, tetapi perjalanan Israel pun harus terlambat karena menunggu Miryam dipulihkan Tuhan (ay.15). Apapun alasan kita, kesombongan kita akan menghambat langkah kita untuk maju di dalam Tuhan, bahkan dapat merusak pelayanan yang sedang kita lakukan. Karena itu, marilah kita introspeksi diri agar tidak jatuh pada kesombongan diri.

STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan membenci kesombongan diri kita? Apa saja akibat yang dapat ditimbulkan oleh kesombongan kita sebagai hukuman Tuhan?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi para pelayan Tuhan agar mereka tidak menganggap diri mereka layak dan hebat karena usaha yang telah mereka kerjakan, tapi mau rendah hati dan menyadari bahwa semuanya itu adalah kemurahan Tuhan.

Download Versi PDF





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply