You can visit my mobile version blog at http://blogpoenyabudi.blogspot.com/?m=1

Perspektif 29 April 2011

Sikap Hati Terhadap Firman Tuhan
Bacaan hari ini: Matius 13:1-23, Markus 4:1-20
“Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Matius 13:19)

Kemarin, kita telah berlajar tentang benih yang jatuh di pinggir jalan. Hari ini, kita belajar tentang sikap yang salah dalam merespons firman Tuhan, digambarkan seperti “benih yang jatuh di tanah yang berbatu” dan “jatuh di semak duri.”

Pertama, adalah “benih yang jatuh di tanah yang berbatu.” Kita tahu bahwa kondisi tanah ini, tipis dan tidak mendapat air, sehingga benih yang ditabur, tidak dapat berakar dengan baik. Benih itu hanya tumbuh sebentar, tapi ketika terkena panas matahari, menjadi layu dan kering. Ini menunjukkan sikap hati yang hanya sesaat saja senang dan merasa diberkati oleh firman yang didengar, namun ketika menghadapi realita kehidupan, firman Tuhan tidak lagi bisa menjadi pedoman. Orang seperti ini tidak menghidupi firman Tuhan dalam hidup kesehariannya. Ketika menghadapi pencobaan, penindasan dan aniaya, imannya tidak bertahan, kesetiaannya langsung luntur, karena Firman Tuhan hanya menjadi sekadar slogan, bukan menjadi pelita bagi hidupnya.


Kedua, “benih yang jatuh di tengah semak duri.” Benih itu tumbuh bersama dengan semak duri, tapi semak duri bertumbuh lebih cepat dan makin besar, sehingga benih tersebut menjadi stagnan pertumbuhannya. Makin lama, semak duri tumbuh tambah besar sehingga mematikan pertumbuhan benih tersebut. Hal ini menunjukkan sikap hati yang menganggap firman Tuhan tidak dapat menjawab “kebutuhan/keinginannya” yang makin besar. Orang yang seperti ini beranggapan bahwa Tuhan tidak dapat memenuhi “kebutuhan/keinginan” yang besar, sehingga firman-Nya diabaikan. Sikap yang demikian mudah tergoda dengan tipu daya kekayaan dan kenikmatan dunia, sehingga ketakutan dan kekuatiran hidup menghantuinya. Imannya semakin lemah dan dia membiarkan godaan itu menguasai hidupnya, yang akhirnya, tidak ada lagi hati yang takut akan dosa. Iman dan kesetiaannya kepada Tuhan tidak dapat dia pertahankan, maka jangan kaget, banyak orang Kristen mudah “menjual” imannya, hanya karena jabatan, harta dan “kebutuhan/keinginan” jasmani.

STUDI PRIBADI: Apa yang Tuhan inginkan dari para pendengar-Nya tentang perumpamaan yang disampaikan-Nya? Apakah sikap ini juga sering dilakukan jemaat Tuhan?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi jemaat agar mereka tidak mengukur kebenaran firman Tuhan dari pemenuhan kebutuhan yang mereka dapatkan dari Tuhan (fenomena), sehingga mereka tidak kecewa





..:: Artikel yang Berkaitan ::..

Leave a Reply