Bacaan : Yosua 18:1-6
Nats: Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi
menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah
nenek moyangmu? (Yosua 18:3)
Judul:
PENUNDAAN MAUT
Archis, hakim kota Thebes di Yunani Kuno, sedang menikmati anggur
dengan para perwira setempat. Tiba-tiba, muncul seorang kurir yang
membawa surat berisi pemberitahuan bahwa ada persengkongkolan yang
hendak menghabisi nyawanya. Maka ia diperingatkan untuk melarikan
diri. Archis menerima surat itu. Akan tetapi, alih-alih membukanya,
ia memasukkannya ke dalam kantong dan berkata kepada kurir itu,
"Urusan bisnis besok saja."
Keesokan harinya, ia tewas. Sebelum
sempat membuka surat itu ia sudah ditangkap, dan ketika ia sempat
membacanya semua sudah terlambat.
Yosua menegur tujuh suku bangsa Israel yang menunda pendudukan Tanah
Kanaan. Mereka sudah memasuki Tanah Perjanjian. Sebagian suku sudah
menempati daerah yang ditetapkan bagi mereka. Namun, ketujuh suku
itu memilih beristirahat barang sejenak. Ah, tidak, tampaknya mereka
bukan sekadar rehat untuk memulihkan tenaga; mereka sudah kelewat
batas, sehingga Yosua menghardik mereka dengan kata-kata keras:
"bermalas-malas"! Kalau dibiarkan terus berleha-leha, bisa-bisa
mereka merusak rencana Allah atas bangsa itu.
Penundaan memang tidak selalu berakibat fatal seperti yang menimpa
Archis. Namun, kecenderungan menunda tugas biasanya menunjukkan
kurangnya disiplin pribadi, buruknya pengelolaan waktu, dan bisa
jadi seperti dalam kasus Israel merupakan ketidaktaatan terhadap
Allah. Bahwa suatu tugas terasa berat, membosankan, atau tak
menyenangkan itu bukan alasan valid untuk menundanya. Kita justru
perlu meminta Tuhan memberi kita kekuatan dan konsentrasi ekstra
untuk menyelesaikannya pada waktunya --ARS
JANGAN MENUNDA BESOK APA YANG PATUT DILAKUKAN HARI INI
BESOK BELUM TENTU ANDA PUNYA WAKTU DAN MAMPU MELAKUKANNYA
Selanjutnya
Sebelumnya