Dan untuk postingan yang lalu ( 10-12 Mei 2011 ) Terpaksa saya publish ulang pada hari ini. Mohon maaf sekali lagi.
Continue Reading
Oleh Sigit Adinugroho
Perjalanan ini membawa saya
menelusuri jalur kereta api Skandinavia dari Stockholm, Swedia menuju
Narvik, Norwegia. Cerita ini akan dibagi menjadi beberapa bagian.
Selamat mengikuti!
Beberapa perjalanan udara, darat dan air
membawa saya ke kota keberangkatan Stockholm di Swedia, yang berpenduduk
1,2 juta jiwa. Bis yang membawa saya dari Kopenhagen, Denmark, berhenti
di Cityterminalen pada waktu subuh. Hari sangat gelap. Suhu yang
berkisar 0-10°C (masih terhitung hangat) dan angin menusuk dan menembus
kulit.
Saya lihat dompet. Beruntung, saya sempat menukarkan sisa
krona Denmark ke krona Swedia. Saya pun mampir ke Pressbyrån, sebuah
toko kecil serba ada, untuk membeli sarapan roti isi dan segelas susu
hangat bagi tubuh yang kelaparan ini.
Jadwal selanjutnya, mencari hostel di bilangan Södermälarstrand, daerah yang cukup sentral di kota Stockholm.
Perjalanan
dengan kereta bawah tanah untuk satu zona mencapai 40 krona Swedia atau
sekitar Rp 52 ribu. Ini tergolong mahal, apalagi setelah saya menyadari
bahwa jarak yang ditempuh cukup dekat — hanya sekitar tiga stasiun.
Setelah
beberapa kali salah jalan dan bertanya, akhirnya saya sampai di hostel
yang dibangun dari kapal bermesin uap yang sudah tak aktif, tapi masih
mengapung di dermaga.
Sejauh mata memandang dari dalam “dek”
hostel, saya melihat lanskap kota di seberang Teluk Riddarfjärden:
Stadshuset, dewan kota dengan menara bermahkotakan simbol negara The
Three Crowns.
Saya beruntung menginap di dekat stasiun kereta api utama di Stockholm,
sehingga bisa mencapainya hanya kurang dari 30 menit berjalan kaki.
Ketika sampai di sana, saya sempat terperangah karena stasiun ini begitu
ramai (hari itu memang hari kerja, sehingga banyak warga Stockholm yang
baru pulang kantor).
Begitu memasuki kabin kereta dengan penghangat udara, saya
langsung bersyukur sebab di luar sana suhu dingin amat menusuk kulit.
All About my world. It's Content to Religion, Happens around us, indonesia, and any country