Bacaan hari ini: Roma 13:8-14
“Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Roma 13:10)
Kehidupan Kristiani adalah kehidupan yang telah diubahkan Tuhan, dari mereka yang “jauh dari-Nya,” sekarang menjadi “dekat dengan-
Nya” (Rm. 9:24-26). Semua ini terjadi bukan karena kelayakan kita di hadapan-Nya, tapi karena kekayaan kasih karunia Allah pada kita. Karena itu, Paulus menghimbau setiap orang percaya untuk mempersembahkan hidupnya sebagai persembahan yang kudus, yang hidup & yang berkenan kepada Allah (Rm. 12:1-2). Salah satu wujud persembahan yang berkenan kepada Allah adalah “hidup di dalam kasih” (Rm. 8:8-14). Apa alasannya?
Nya” (Rm. 9:24-26). Semua ini terjadi bukan karena kelayakan kita di hadapan-Nya, tapi karena kekayaan kasih karunia Allah pada kita. Karena itu, Paulus menghimbau setiap orang percaya untuk mempersembahkan hidupnya sebagai persembahan yang kudus, yang hidup & yang berkenan kepada Allah (Rm. 12:1-2). Salah satu wujud persembahan yang berkenan kepada Allah adalah “hidup di dalam kasih” (Rm. 8:8-14). Apa alasannya?
Pertama, Paulus menjelaskan bahwa hidup di dalam kasih adalah penggenapan terhadap hukum Taurat (ay. 8). Istilah “Taurat” dalam ayat ini tentu mengacu pada 10 perintah Tuhan, khususnya perintah ke V-X, yang berkaitan dengan mengasihi sesama manusia (ay. 9); sehingga orang yang mengasihi sesamanya berarti juga telah memenuhi perintah Tuhan. Maka, konsekuensi logisnya adalah, jika kita melakukan perintah Tuhan, maka kita juga berkenan kepada-Nya. Karena itu, hidup dalam kasih merupakan persembahan hidup yang berkenan kepada Allah.
Continue Reading