Tanggal: Selasa, 26 April 2011
Bacaan : Markus 10:17-30
Nats: ... ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak
hartanya (Markus 10:22)
Judul:
SUKSES TETAPI KASIHAN
Sungguh pemuda sukses yang hebat! Ia masih belia, tetapi sudah menjadi pemimpin dan kaya raya (bandingkan Matius 19:20-22 dengan Lukas 18:18). Tak hanya kaya materi, tetapi juga secara "rohani". Sejak muda ia dididik mendalami Hukum Taurat dan menjalankannya (ayat 20). Ia dikagumi di lingkungan komunitas Yahudi saat itu. Ia juga dipandang berbakti kepada orangtua, sebab ia menghormati ayah-ibunya sejak belia dan tetap menghormatinya meski sudah sukses. Siapa tak bangga punya anak seperti ini?
Dengan kerinduan dan semangat, ia berlutut di hadapan Yesus rabi muda yang menyedot massa karena kharisma dan kuasa-Nya dalam berkhotbah dan mengadakan tanda ilahi. Ia mohon petunjuk Yesus; apa lagi yang perlu diperbuat agar layak masuk ke Kerajaan Allah. Dalam berelasi dengan sesama, ia patut diacungi jempol. Dalam berbuat baik, ia hebat. Namun, ada satu yang kurang, dan hanya Yesus yang tahu: bahwa kekayaan materi, martabat sosial, dan "kekayaan rohani" yang ia punya menjadi ilah yang diandalkan sebagai "tiket" ke surga menggantikan Allah. Maka, ia diminta menjual semua, membagikannya ke orang miskin, dan mengikut Yesus, sebagai bukti bahwa ia diselamatkan hanya oleh belas kasihan Allah. Betulkah ia merasa perlu petunjuk Yesus? Tidak! Sebab ia kecewa dan mengabaikan tawaran sejati untuk memasuki Kerajaan Allah. Alasan utamanya karena "banyak hartanya" (ayat 22).
Pemuda "sehebat" ini ternyata tak layak masuk Kerajaan Allah. Bagaimana dengan Anda? Beranikah Anda meletakkan seluruh kebanggaan Anda sebagai manusia, lalu datang kepada Allah sebagai orang yang miskin dan haus akan kebenaran? --SST
SEGALA KEHEBATAN MANUSIA TAK MEMBAWA KE SURGA SUNGGUH HANYA KEMURAHAN YESUS YANG MEMBAWA KITA KE SANA
Ayat Alkitab:
Markus 10:17-30
17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya,
datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil
bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang
baik selain dari pada Allah saja.
19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh,
jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah
kuturuti sejak masa mudaku."
21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu
berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah,
juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang
miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan
sedih, sebab banyak hartanya.
23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan
berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang
masuk ke dalam Kerajaan Allah."
24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi
Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke
dalam Kerajaan Allah.
25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika
demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak
mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu
adalah mungkin bagi Allah."
28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan
segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang
yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya,
saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau
bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali
seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan,
ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan,
dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang
kekal.
Selanjutnya
Sebelumnya