Tanggal: Selasa, 10 Mei 2011
Bacaan : 1 Raja-raja 18:21-39
Nats: Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri
yang tinggal sebagai nabi TUHAN" (1 Raja-raja 18:22)
Judul:
YAKIN WALAU SENDIRI
Pertarungan antara satu orang versus empat ratus lima puluh orang hendak digelar-untuk memenangkan hati sebuah bangsa. Sangat tidak imbang. Di atas kertas, yang satu orang tentu tak berdaya. Apalagi, bangsa yang diperebutkan sudah cenderung berpihak pada yang mayoritas.
Begitulah ketika Elia menantang 450 nabi Baal di gunung Karmel, untuk menunjukkan di hadapan bangsa Israel, siapa Tuhan. Apakah Baal, atau Allah Israel. Mereka sepakat mempersiapkan korban bakaran tanpa api, lalu masing-masing akan meminta api kepada kuasa yang mereka percayai sebagai Tuhan (ayat 23, 24). Sejak pagi, para nabi Baal mulai meminta api kepada allah mereka. Namun sampai petang, bahkan sampai mereka melukai diri "... tidak ada suara, tidak ada yang menjawab ..." (ayat 26).
Lalu ketika tiba giliran Elia, ia maju dengan keyakinan penuh. Walau sendirian, ia tahu Tuhannya hidup. Ia percaya Tuhannya adalah Tuhan yang benar. Ia tak ragu sedikit pun Tuhannya dahsyat. Itu sebabnya ia bahkan meminta orang menyiram potongan lembu korbannya dengan air-12 buyung penuh (ayat 34)! Dan, ia hanya perlu berdoa dengan lembut. Maka, Tuhannya yang hidup mendengar dan menjawab doanya dengan ajaib (ayat 38). Hingga seluruh Israel kembali sujud kepada Tuhan.
Keyakinan Elia kepada Tuhan tak digoyahkan oleh sedikitnya pendukung yang berpihak kepadanya. Tak dilemahkan oleh ancaman maupun tantangan yang menghadang. Keyakinan seper-ti ini dapat kita miliki juga bila jika mau terus bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan. Dengan terus setia mempelajari firman-Nya. Dan, dengan terus melibatkan Tuhan ketika menjalani hidup ini --AW
Ayat Alkitab:
1 Raja-raja 18:21-39
21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama
lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu
Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi
rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri
yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada
empat ratus lima puluh orang banyaknya.
23 Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan;
biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya,
menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh
api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya
ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
24 Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan
memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api,
dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah
demikian!"
25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah
seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.
Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh
menaruh api."
26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya
dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya:
"Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang
menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling
mezbah yang dibuat mereka itu.
27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya:
"Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia
merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian;
barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya
dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga
darah bercucuran dari tubuh mereka.
29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu
mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada
yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!"
Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia
memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku
keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN:
"Engkau akan bernama Israel." --
32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan
membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua
sukat benih.
33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh
potongan-potongannya di atas kayu api itu.
34 Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan
tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!"
Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan
mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya:
"Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu
untuk ketiga kalinya,
35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun
penuh dengan air.
36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah
nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan
Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah
Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan
bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini
mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang
membuat hati mereka tobat kembali."
38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu
api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis
dijilatnya.
39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka
serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Begitulah ketika Elia menantang 450 nabi Baal di gunung Karmel, untuk menunjukkan di hadapan bangsa Israel, siapa Tuhan. Apakah Baal, atau Allah Israel. Mereka sepakat mempersiapkan korban bakaran tanpa api, lalu masing-masing akan meminta api kepada kuasa yang mereka percayai sebagai Tuhan (ayat 23, 24). Sejak pagi, para nabi Baal mulai meminta api kepada allah mereka. Namun sampai petang, bahkan sampai mereka melukai diri "... tidak ada suara, tidak ada yang menjawab ..." (ayat 26).
Lalu ketika tiba giliran Elia, ia maju dengan keyakinan penuh. Walau sendirian, ia tahu Tuhannya hidup. Ia percaya Tuhannya adalah Tuhan yang benar. Ia tak ragu sedikit pun Tuhannya dahsyat. Itu sebabnya ia bahkan meminta orang menyiram potongan lembu korbannya dengan air-12 buyung penuh (ayat 34)! Dan, ia hanya perlu berdoa dengan lembut. Maka, Tuhannya yang hidup mendengar dan menjawab doanya dengan ajaib (ayat 38). Hingga seluruh Israel kembali sujud kepada Tuhan.
Keyakinan Elia kepada Tuhan tak digoyahkan oleh sedikitnya pendukung yang berpihak kepadanya. Tak dilemahkan oleh ancaman maupun tantangan yang menghadang. Keyakinan seper-ti ini dapat kita miliki juga bila jika mau terus bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan. Dengan terus setia mempelajari firman-Nya. Dan, dengan terus melibatkan Tuhan ketika menjalani hidup ini --AW
JANGAN BURU-BURU MERASA LEMAH ATAU KALAH SEBAB KITA SELALU DAPAT MENGANDALKAN ALLAH
Ayat Alkitab:
1 Raja-raja 18:21-39
21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama
lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu
Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi
rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri
yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada
empat ratus lima puluh orang banyaknya.
23 Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan;
biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya,
menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh
api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya
ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
24 Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan
memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api,
dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah
demikian!"
25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah
seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.
Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh
menaruh api."
26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya
dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya:
"Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang
menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling
mezbah yang dibuat mereka itu.
27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya:
"Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia
merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian;
barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya
dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga
darah bercucuran dari tubuh mereka.
29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu
mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada
yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!"
Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia
memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku
keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN:
"Engkau akan bernama Israel." --
32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan
membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua
sukat benih.
33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh
potongan-potongannya di atas kayu api itu.
34 Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan
tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!"
Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan
mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya:
"Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu
untuk ketiga kalinya,
35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun
penuh dengan air.
36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah
nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan
Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah
Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan
bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini
mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang
membuat hati mereka tobat kembali."
38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu
api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis
dijilatnya.
39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka
serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"