– Kondisi tiga bandara internasional di Indonesia kelebihan
kapasitas penumpang. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara
Soekarno-Hatta Cengkareng Jakarta, Bandara Juanda Surabaya serta Bandara
Ngurah Rai Bali.
Peningkatan di tiga bandara tersebut mencapai
20-45 persen. Ini diungkapkan Chairman The Center for Indonesia
Development Review (CIDEV) Muhammad Rifai Darus dalam siaran persnya,
Ahad (12/6).
Bandara Soetta misalnya, dari 23 juta penumpang pada
2010 kini membengkak mencapai 43 juta penumpang. Sementara jumlah
penumpang di Bandara Juanda meningkat 4 juta penumpang, dari 12 juta
penumpang di 2010 menjadi 16 juta penumpang pada 2011. Sedangkan jumlah
penumpang di Bandara Ngurah Rai saat ini ada di kisaran 11 juta
penumpang yang di tahun lalu hanya 8 juta penumpang.
''Fakta tersebut menandakan situasi ekonomi Indonesia tumbuh dengan pesat. Namun di sisi lain, situasi itu dapat memengaruhi citra Indonesia di mata internasional. Mengingat fasilitas bandara merupakan salah satu tolak ukur status perkembangan dan pembangunan sebuah negara,'' papar Rifai.
''Fakta tersebut menandakan situasi ekonomi Indonesia tumbuh dengan pesat. Namun di sisi lain, situasi itu dapat memengaruhi citra Indonesia di mata internasional. Mengingat fasilitas bandara merupakan salah satu tolak ukur status perkembangan dan pembangunan sebuah negara,'' papar Rifai.
Menurut
Rifai, Infrastruktur bandara pun menjadi soal manakala tidak mampu
mengatasi aspek non-teknis. Misalnya masalah banjir, atau genangan air
di lokasi bandara. Efeknya tidak hanya penerbangan domestik yang
terganggu. Penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia turut
merasakan imbasnya.
Pengamatan CIDEV menunjukkan, banjir yang melanda Jakarta dua tahun lalu, telah mengganggu operasional Bandara Soekarno-Hatta selama dua hari, yaitu 1-3 Februari 2008. Selain kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 3,1 miliar, sedikitnya 669 penerbangan mengalami gangguan. Mulai dari keterlambatan (delay) sampai pembatalan jadwal penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan.
Pengamatan CIDEV menunjukkan, banjir yang melanda Jakarta dua tahun lalu, telah mengganggu operasional Bandara Soekarno-Hatta selama dua hari, yaitu 1-3 Februari 2008. Selain kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 3,1 miliar, sedikitnya 669 penerbangan mengalami gangguan. Mulai dari keterlambatan (delay) sampai pembatalan jadwal penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan.
''Hal
tersebut menjadi ironi justru di saat pemerintah Indonesia tengah
mencanangkan tahun wisata, Visit Indonesia Year pada awal 2008.
Akibatnya, penumpukan penumpang tidak hanya terjadi di bandara
Cengkareng, tetapi juga di sejumlah bandar udara internasional seperti
Changi Airport Singapura, Kuala Lumpur International Airport, bandar
udara Suvarnabhumi di Bangkok Thailand serta beberapa bandara
internasional lainnya,'' jelas Rifai.
Semoga tahun kedepan bisa jauh lebih baik