Tanggal: Sabtu, 18 Juni 2011
Bacaan : Kidung Agung 5:2-8
Nats: Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya (Kidung Agung 5:6)
Judul:
Bacaan : Kidung Agung 5:2-8
Nats: Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya (Kidung Agung 5:6)
Judul:
MENYEDIAKAN DIRI
Dalam sebuah acara pemakaman, seorang pria setengah baya tampak terguncang dan menangis tanpa henti. Pria ini ternyata adalah suami dari jenazah yang akan segera dikuburkan. Ia sangat bersedih atas kepergian istrinya. Ternyata, lebih dari merasa kehilangan, sang suami merasa menyesal tidak menyediakan diri dan memberikan cukup waktu untuk menikmati kebersamaan dan kebahagiaan bersama istrinya itu ketika masih hidup. Selama ini ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Sekarang semua sudah terlambat. Istrinya sudah pergi.
Perempuan dalam perikop bacaan hari ini juga mengalami penyesalan setelah gagal menyediakan diri untuk kekasihnya. Suatu malam ketika ia sedang tertidur lelap, sang kekasih datang dengan tergopoh-gopoh. Akan tetapi, ia merasa malas dan berat untuk beranjak dari tempat tidurnya. Ia tak mau repot mengenakan baju serta mengotori kakinya yang telah terbasuh (ayat 3).
Siapa saja orang-orang yang kita kasihi dan berharga bagi kita? Sudahkah kita memberikan cukup waktu untuk mereka? Jangan sampai kita terlalu sibuk atau malas sehingga tidak bisa menyediakan diri untuk mereka. Prioritaskan pula mereka di hidup kita. Sebelum habis kesempatan untuk melakukannya dan kita hanya bisa menyesal --ALS
KALA KITA BERKATA BAHWA KITA MENGASIHI MAKA KITA PASTI MAU MEMBERI WAKTU DAN DIRI
Ayat Alkitab:
Kidung Agung 5:2-8
2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk.
"Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena
kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
3 "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi?
Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
4 Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu,
berdebar-debarlah hatiku.
5 Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku
bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan
kancing pintu.
6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap.
Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak
kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya,
selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
8 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan
kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah,
bahwa sakit asmara aku!