SHANGHAI - Sebagian besar wanita di China lebih memilih untuk tidak menikah alias hidup single. Fakta ini diyakini menjadi hal yang menunjukkan perempuan mampu mandiri dari sisi ekonomi.
Dilansir
Channel News Asia, sebuah survei terbaru juga menunjukkan sebesar 82
persen senang untuk tetap melajang. Fakta lain dari hasil survei
tersebut, lebih dari 30 persen dari wanita single memilih menabung untuk
membeli rumah.
Karenanya, bisnis pun beradaptasi pada tren ini
dengan menyediakan properti baru, fitur yang lebih kecil, berorientasi
untuk mereka yang single. Qian Qian units demikian unit rumah yang
disiapkan.
Susan Liu jadi satu di antara wanita yang berencana
untuk membeli sebuah unit rumah kecil di Shanghai. Liu, manajer sebuah
perusahaan multinasional, jadi sampel wanita di China yang ingin hidup
single. Alasannya tetap melajang sederhana, ia percaya bisa mandiri
secara finansial.
"Saya hanya ingin mandiri. Posisi saat ini
memberi saya kesempatan untuk menjadi mandiri. Jadi, mengapa aku harus
mengandalkan orang lain?" tegas Liu.
Chen, satu contoh lainnya,
baru saja membeli apartemen sendiri. Dia mengatakan memiliki rumahnya
sendiri sekarang menjadi pilihan, daripada kebutuhan ekonomi lainnya.
"Jika
seorang wanita tidak mandiri secara finansial, dia akan harus
bergantung pada suaminya setelah menikah. Sementara wanita yang mandiri
secara finansial memiliki lebih banyak pilihan. Anda dapat memilih untuk
hidup sendiri, itu bukan masalah, " kata Chen.
Stigma negatif
karena tidak menikah pun dianggap mereka adalah masalah lain. "Luar
Negeri, tidak apa-apa jika Anda tetap single bahkan sampai usia 60
tahun. Namun di Cina, jika Anda masih single pada 30, semua orang di
sekitar Anda akan berpikir ada sesuatu yang salah dengan Anda. Dalam
pola pikir tradisional Cina, perempuan harus fokus pada keluarga, tetapi
realitas saja di Shanghai perempuan lebih banyak menempatkan karir
sebagai prinsip pertama mereka," sebut Chen.