JAKARTA-- Kementerian Kesehatan menegur Rumah Sakit Mitra Anugerah
Lestari (MAL), Kota Cimahi, Jawa Barat atas pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien Nisza Ismail (8 bulan) yang dinilai kurang
memuaskan.
"Kemenkes menyesalkan kurangnya komunikasi antara pihak RS MAL dengan
keluarga pasien, hingga terjadi kesalahpahaman dan buruknya citra
pelayanan RS. Untuk itu, Kemenkes meminta RS MAL melakukan pembenahan
pelayanan bagi masyarakat tidak mampu/ miskin dan administrasi gawat
darurat," kata Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan dr H Kuntjoro Adi
Purjanto MKes dalam siaran pers yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan
di Jakarta, Rabu.
Nisza Ismail, anak pasangan Martin Ismail (27) dan Susan Kania (29)
meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Anugerah Lestari (MAL) pada tanggal
24 Oktober lalu setelah dirawat sehari di rumah sakit itu.
Martin Ismail dalam pernyataannya kepada wartawan lokal menyatakan
pihak rumah sakit sengaja memperlambat memberikan obat dan penanganan
lainnya kepada anak keduanya tersebut karena dirinya tidak mempunyai
uang untuk membayar biaya administrasi ruangan dan tebusan obat sebesar
Rp500 ribu.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih paska kejadian tersebut
menyatakan pihaknya telah meminta keterangan tertulis mengenai
kronologis kejadian untuk memberikan penilaian mengenai peristiwa yang
terjadi.
Setelah melakukan penilaian, Kuntjoro menyatakan bahwa Kementerian
Kesehatan telah meminta agar RS MAL melakukan evaluasi kinerja dan audit
medis terhadap pelayanan kesehatan.
"Kementerian Kesehatan menyesalkan kejadian ini dan berharap agar
tidak terulang kembali. RS perlu bertindak profesional namun manusiawi,"
kata Kuntjoro.
Sebelumnya, Menkes juga telah menegaskan bahwa di setiap rumah sakit
seharusnya pasien dilayani terlebih dahulu, terlepas dari permasalahan
biaya. "Tapi memang ada rumah sakit swasta yang belum melayani Askes
atau Jamkesmas," katanya.