JAKARTA--Bagi anda pria yang hobi mengobrol di ponsel, mungkin anda
harus mengurangi kebiasaan anda itu bila ingin memiliki keturunan.
Para
peneliti dari Queen University, Kanada, menemukan bahwa penggunaan
ponsel bisa menurunkan kualitas sperma dan mengantar pada penurunan
kesuburan.
Tim itu menemukan bahwa gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh telepon genggam memiliki hubungan kesatuan dengan
hormon pria.
"Penemuan kami sedikit membingungkan. Kami berharap
menemukan hasil berbeda, tetapi hasil yang kami temukan menunjukkan
bahwa bisa ada mekanisme menarik saat bekerja," kata Dr Rany Shamoul,
pemimpin penelitian, seperti dikutip Daily Mail.
Tim peneliti
menemukan bahwa para pria yang dilaporkan menggunakan ponsel memiliki
tingkat sirkulasi tetosteron lebih tinggi tetapi mereka juga memiliki
tingkat hormon pelutein (luteinizing hormone/LH) lebih rendah.
Hormon itu merupakan hormon reproduktif yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari di dalam otak.
Para
peneliti berpikir bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh
ponsel bisa memiliki dua aksi pada tingkat hormon dan kesuburan pria.
Gelombang
elektromagnetik bisa meningkatkan jumlah sel-sel dalam testis yang
menghasilkan testosteron, bagaimanapun juga itu juga bisa menurunkan
tingkat hormon pelutein yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Hal
itu bisa menghalangi perubahan testosteron yang lebih aktif, bentuk
kuat dari testosteron yang dikaitkan dengan produksi sperma dan
kesuburan.
Dr Shamloul menyimpulkan lebih banyak di penelitian
mendalam yang dibutuhkan untuk memeriksa cara tepat di mana gelombang
elektromagnetik mempengaruhi kesuburan pria.
Penelitian itu muncul
hanya dua bulan setelah para pengguna ponsel di Inggris disarankan oleh
pemerintah untuk mengirim SMS atau menggunakan perangkat "hands free"
daripada menelepon.
Departemen kesehatan Inggris mengatakan hal
itu akan mengurangi para pengguna dari paparan radiasi yang dipancarkan
oleh perangkat itu.
Dalam pembaruan pertama untuk selebaran Ponsel
dan Kesehatan Inggris sejak tahun 2005, dinas kesehatan menambahkan
riset lebih lanjut diperlukan dalam pengaruh jangka panjang penggunaan
ponsel.
Mereka menyatakan belum ada "bukti jelas mengenai efek merugikan kesehatan" dari penggunaan ponsel atau dari pemancar telepon.
Mereka
menambahkan:"Sebagaimana orang hanya menggunakan ponsel selama
bertahun-tahun yang relatif sedikit, HPA (Health Protection Agency)
menyarankan dilakukan lebih banyak riset, terutama untuk menyelidiki
apakah kemungkinan ada pengaruh jangka panjang."