Kegemaran atas perempuan dan perilaku seksual Dominique
Strauss-Kahn, Direktur Pelaksana Badan Moneter Internasional (IMF)
tampaknya sudah lama tercium. Siapa saja korbannya?
Awal
pekan ini, Strauss-Kahn digiring ke penjara di New York, Rikers Island,
atas dakwaan serangan seksual. Dalam kasus kali ini, salah satu kandidat
presiden Prancis 2012 sedikitnya menghadapi tujuh dakwaan dan terancam
hukuman 25 tahun penjara.
Kejadiannya bermula pada Sabtu (14/5)
siang, dimana seorang petugas bagian kebersihan Hotel Sofitel, New York,
mengakui adanya pelecehan seksual terhadap dirinya. Perempuan berusia
32 tahun itu mengira kamar yang dihuni Strauss-Kahn sudah kosong,
sehingga ia langsung masuk untuk berberes.
Tak disangka,
Strauss-Kahn muncul dari kamar mandi dalam keadaan telanjang.
Terkejut,
perempuan itu melarikan diri, namun Strauss-Kahn berhasil menangkapnya
dan menyeretnya ke ranjang. Perlawanan yang dilakukan korban, malah
membuatnya dibawa ke kamar mandi dan dipaksa melakukan seks oral.
Namun,
korban kembali melawan dan akhirnya berhasil meloloskan diri dari kamar
hotel. Dia lalu mengadu kepada atasan. Strauss-Kahn akhirnya ditahan
dengan tuduhan melakukan kejahatan seks, percobaan perkosaan dan
penyekapan. Polisi pun tengah mencari bukti forensik dan DNA. Sementara
korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Dia juga menderita luka
ringan.
Kejadian ini ternyata bukan terjadi kali ini saja. Ingatan
publik kembali mundur pada peristiwa 2008 silam. Ketika itu,
Strauss-Kahn menghadapi sorotan terkait affairnya dengan seorang
perempuan berambut pirang yang juga karyawan di IMF. Perempuan itu
bernama Piroska M. Nagy, seorang ekonom kelahiran Hungaria.
Kisahnya
bermula pada musim gugur 2007, ketika Dominique Strauss-Kahn memulai
pekerjaannya sebagai Direktur Pelaksana di IMF. Ia meminta semua kepala
divisi memberikan presentasi daerah tertentu yang menjadi fokus mereka.
Satu briefing adalah pendanaan di Ghana.
Operasi Dana di Afrika
Barat itu kecil. Tapi Strauss-Kahn menunjukkan minatnya pada seorang
perempuan yang membuat presentasi, Nagy, yang ketika itu berusia 50
tahun. Secara singkat, skandal Strauss-Kahn dengan Nagy, perempuan yang
sudah bersuami, menjadi isu publik. Penyelidikan internal yang didanai
IMF membersihkan kesalahan Strauss-Kahn, meski mengecam penilaiannya.
Dalam
sebuah surat kepada dewan penyidik, Nagy mengatakan Strauss-Kahn telah
menggunakan kekuasaannya sebagai direktur pelaksana untuk menjadi intim
dengannya. Ia pun merasa dipaksa karena Strauss-Kahn sangat berkuasa dan
terlalu senior, sehingga sulit baginya untuk mengatakan tidak. “Saya
terkutuk jika saya lakukan dan terkutuk jika saya tidak," tulisnya.
Dalam
surat tersebut, Nagy juga mengungkapkan bahwa Strauss-Kahn adalah pria
dengan masalah pada perempuan. “Hal ini didukung posisinya sebagai
pimpinan sebuah institusi di mana perempuan bekerja di bawah
komandonya.”
Nagy mengakhiri hubungan setelah suaminya mengetahui
hal ini. Pada musim semi 2008, Nagy yang bekerja di IMF sejak 1986 pun
keluar dan kini bekerja dengan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan
Pembangunan di London.
Namun, kabar miring tentang pria Yahudi ini
tidak berhenti disitu. Pada 2002, Strauss-Kahn ternyata juga pernah
melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan. Tristane Banon, 31,
seorang wartawan dan penulis secara terbuka telah menyatakan bahwa
Dominique Strauss-Kahn mencoba memperkosa dirinya selama wawancara pada
2002.
Ia pun berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap
Strauss-Kahn, sesuatu yang sebenarnya telah diputuskan sembilan tahun
lalu. Demikian ujar pengacaranya, David Koubbi, Senin (16/5) awal pekan
ini.
Ketika itu, ibunya, Anne Mansouret, pejabat Partai Sosialis,
membujuk Banon untuk tidak mengajukan gugatan terhadap pria yang dekat
dengan keluarga dan politik mereka. Hal ini diakui Anne Mansouret dalam
wawancara televisi.
Khawatir dia mungkin melakukan hal yang
keliru, Mansouret menceritakan percakapan mereka seperti demikian,
"Dengar, kau tahu, jika ia diperkosa, aku tidak akan ragu-ragu, tapi itu
tidak terjadi. Dia (Strauss-Kahn) melecehkan secara seksual, tapi tak
ada perkosaan terjadi, sehingga sampai akhir hidup, itulah yang terjadi
pada resume-mu '"
Banon berbicara tentang tuduhan penyerangan
dalam sebuah wawancara televisi pada 2007, mengatakan bahwa seorang
politikus, yang kemudian diidentifikasi sebagai Strauss-Kahn, telah
mencoba memperkosanya saat wawancara untuk buku.
Dia mengaku
menghubungi pengacara, tetapi tidak pernah mengajukan tuntutan karena
"aku tidak ingin menjadi gadis yang memiliki masalah dengan seorang
politikus selama sisa hidupku." [mdr]