JAKARTA-- Kementerian Kesehatan memantau penularan penyakit akibat
bakteri "Escherichia coli" (E. coli) yang saat ini melanda beberapa
negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Siaran pers dari Pusat
Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Jakarta, Ahad, menyebutkan
Kementerian Kesehatan telah menyampaikan surat edaran berisi permintaan
untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit akibat
E.coli kepada seluruh jajaran kesehatan di tanah air.
"Kalau ada
orang yang diare disertai pendarahan setelah bepergian dari Jerman dan
kontak dengan penderita segera konsultasi kepada dokter atau petugas
kesehatan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama.
Tjandra
mengatakan gejala penyakit yang disebabkan oleh E.coli berupa sakit
perut seperti kram dan diare yang pada sebagian kasus bahkan dapat
berdarah (haemorrhagic colitis) serta demam dan muntah.
"Masa inkubasi penyakit akibat E.coli berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari," katanya.
"Masa inkubasi penyakit akibat E.coli berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari," katanya.
Sebagian
besar pasien, kata dia, dapat sembuh dalam waktu 10 hari tapi pada
keadaan khusus seperti yang kini terjadi pada sebagian kasus di Eropa
penyakit dapat berlanjut menjadi gawat dan berat, yang disebut dengan
HUS.
Penularan bisa dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan
sehat seperti mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar dan
sebelum makan.
Selain itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menganjurkan lima kunci untuk keamanan pangan yaitu menjaga kebersihan,
memisahkan bahan mentah dengan makanan matang, memasak makanan sampai
matang, menjaga makanan pada suhu aman dan menggunakan air bersih untuk
mencuci bahan pangan.