NEW YORK - Badan Kesehatan Dunia WHO baru-baru ini mengingatkan
bahaya radiasi dari ponsel yang diklasifikasikan sebagai "sangat mungkin
berisiko kanker". Badan ini sebelumnya telah melakukan peninjauan dari
efek gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia.
Deklarasi
tersebut didasarkan pada bukti dalam penelitian atas mereka yang
menggunakan ponsel secara intensif. Diketahui, intensitas tinggi
pemakaian ponsel mengakibatkan peningkatan risiko glioma, sebuah bentuk
kanker otak ganas.
Kesimpulan yang diambil International Agency
for Research on Cancer (IARC), badan di bawah WHO, berlaku untuk radiasi
elektromagnetik frekuensi radio pada umumnya, meskipun sebagian besar
penelitian di daerah ini berpusat pada telepon selular.
Temuan
adalah puncak dari pertemuan IARC yang diikuti 31 ilmuwan dari 14 negara
untuk mengkaji ratusan hasil penelitian sebelumnya yang telah
dipublikasi tentang risiko kanker yang ditimbulkan oleh medan
elektromagnetik.
Jonathan Samet, seorang ilmuwan di University
of Southern California, yang memimpin grup itu menyatakan, "Mungkin ada
beberapa risiko, dan oleh karena itu kita harus tetap mencermati
hubungan antara ponsel dan kanker."
Dalam menunjuk bidang
frekuensi radio sebagai "mungkin karsinogenik", WHO telah menempatkan
mereka setara dengan sekitar 240 agen lain yang merugikan, termasuk
medan magnet tingkat rendah, bedak, dan bekerja sebagai dry cleaner.
Laporan
tersebut tidak menemukan mekanisme yang jelas bagi gelombang
menyebabkan tumor otak. Radiasi dari ponsel terlalu lemah untuk
menyebabkan kanker dengan memecah DNA, yang menyebabkan para ilmuwan
mencari faktor penyebab lain.
"Kami menemukan beberapa benang
merah yang memberitahu kita bagaimana kanker dapat terjadi tetapi ada
kesenjangan dan ketidakpastian," kata Samet.
Christopher Liar,
Direktur IARC, mengatakan bahwa dalam melihat implikasi potensial untuk
kesehatan masyarakat, harus ada penelitian lebih lanjut tentang jangka
panjang penggunaan ponsel. "Menunggu ketersediaan informasi tersebut,
penting untuk mengambil langkah-langkah pragmatis untuk mengurangi
eksposur seperti perangkat hands-free atau SMS," katanya.
Wow bahaya juga ya..
Mungkin lebih baik tanpa ponsel.. eh, nggak mungkin rasanya
Yah,,mengurangi penggunaan ponsel lebih baik
Memang sih, makanya harus jaga jarak nih
waah gawat nih :-s