Jakarta: Hampir
setiap hari kerja, kereta menuju Jakarta sangat penuh antara pukul lima
hingga tujuh pagi. Keadaan itu pasti terlihat baik di Commuter Line
apalagi kereta ekonomi. Karena pada waktu itu, ribuan pekerja yang
tinggal di pinggiran kota Jakarta, seperti di Bekasi mulai aktivitasnya
menuju kantornya di Jakarta.
Keadaan kereta yang penuh
sesak tidak menyurutkan niat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Dahlan Iskan untuk merasakan sensasi itu pada Selasa, 3 April 2012.
Dahlan sampai di Stasiun Cakung pukul 05.50 setelah berjalan kaki sejauh
1,5 kilometer dari rumah susun Perumnas Sentra Timur. Hanya menunggu
sepuluh menit saja, kereta dari Bekasi yang akan dinaiki Dahlan sudah
datang.
Bersama penumpang lain, ia menunggu di ujung
peron. Detik-detik kereta sampai di peron Dahlan berpamitan dengan
rombongan olah raga yang ikut mengantarnya ke Stasiun Cakung. Kereta
jurusan Jakarta Kota itu pun berhenti.
Dahlan berdiri
paling dekat dengan gerbong pertama kereta itu. Tanpa bantuan para
ajudannya, Dahlan yang memakai kemeja putih dan celana bahan hitam serta
sepatu kets itu ikut terdorong-dorong layaknya penumpang lain.
Dari
pantauan Tempo, biasanya kereta paling penuh di gerbong pertama dan
gerbong terakhir. Pada gerbong yang digunakan Dahlan hari ini pun
terdapat ratusan penumpang. Jadi terlihat bagaimana penuhnya kereta itu.
Di dalam kereta pun sudah tidak ada ruang lagi untuk berpindah tempat.
Dengan
bersimbah keringat, Dahlan terus tersenyum kepada penumpang yang berada
di dalamnya. Para penumpang yang berjarak dua meter dari menteri pun
ikut antusias melambai kepada Dahlan dan dibalas lambaiannya. Seorang
penumpang yang terhalang satu orang dari Dahlan berusaha menjabat tangan
mantan Direktur PLN ini. Dahlan melayaninya walau si penumpang harus
melingkari tangannya ke leher penumpang lain demi berjabat tangan dengan
sang menteri.
Dalam keadaan penuh itu, para ajudan menteri
berdiri sekitar satu meter dari atasannya. Dua orang itu membiarkan
bosnya bercengkerama dengan penumpang yang mendengarkan keluh kesah dan
saran dari para penumpang.
Kira-kira belasan penumpang
yang berkeluh kesah mengenai layanan kereta api kepada Dahlan. Dahlan
menanggapi semua saran dan kritik mereka. Ia juga terkadang meminta maaf
kepada beberapa orang yang sarannya tidak mungkin direalisasikan.
Dari
kereta Bekasi, Dahlan turun di Stasiun Manggarai. Setelah turun, ia
langsung berlari ke jalur lain untuk mengejar kereta jurusan Tanah Abang
meninggalkan para ajudannya. Dahlan menaiki kereta dengan dibantu
penumpang karena gerbong yang ia naiki tidak sampai ke peron. Dua orang
asistennya menyusul di belakang.
Di kereta jurusan Tanah
Abang Dahlan juga tetap mendengarkan aspirasi penumpang. Di stasiun
Sudirman, ia bersama ribuan penumpang lainnya turun dan melanjutkan
perjalanan ke kantor masing-masing. Dahlan pun menaiki eskalator ke arah
jalan raya dan dijemput oleh mobil Mercedes hitam bernomor polisi L1
JP. Setelah bersalaman dan berpamitan dengan para penumpang lain, Dahlan
menaiki mobil dan meninggalkan lokasi.
MITRA TARIGAN